Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Berkunjung ke Museum Brawijaya, Cara Menanamkan Rasa Nasionalisme pada Siswa

9 Oktober 2021   16:32 Diperbarui: 9 Oktober 2021   18:09 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbong Maut di Museum Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur (KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F.)

Mentari pagi menyapa dengan sinarnya yang lembut dan hangat. Dengan rapi siswa kelas 7 berbaris di halaman samping Museum Brawijaya. Baju batik yang dikenakan membuat wajah-wajah mereka tampak demikian ceria. 

Sesuai yang direncanakan hari itu anak-anak akan belajar di luar sekolah tepatnya di Museum Brawijaya.

Kegiatan mengunjungi Museum Brawijaya ini adalah salah satu kegiatan rutin siswa tiap akhir semester yaitu Outdoor Learning (ODL).

ODL, sesuai namanya adalah kegiatan untuk mengajak siswa belajar di luar sekolah. Ya, belajar tidak harus di sekolah saja. Karena hakekatnya lingkungan kita adalah sumber belajar yang tak ada habisnya.

Sasaran kunjungan ODL bisa bermacam-macam. Kebun Raya Purwodadi, Eco Greenpark, sentra pembuatan batik Malangan, industri keramik Dinoyo dan Museum Brawijaya. 

Di tempat-tempat itu siswa bisa banyak belajar tentang cinta pada lingkungan, pembuatan barang dan khususnya untuk ke Museum adalah mengajak siswa untuk lebih memahami sejarah bangsa dan menanamkan rasa cinta tanah air dalam hati mereka. 

Siap melaksanakan ODL, dokumentasi pribadi
Siap melaksanakan ODL, dokumentasi pribadi
Tentang Museum Brawijaya

Museum yang terletak di Jalan Ijen kota Malang ini mulai dibangun tahun 1967 dan selesai tahun 1968. Sejak masuk suasana militer sudah dapat kita rasakan di sini. Kita akan disambut dengan beberapa senjata di halaman depannya yaitu:

1. Tank Amfibi AM Track (LVT)

Tank ini pernah digunakan oleh Belanda pada perang Kemerdekaan I dan mendapat perlawanan sengit dari para pelajar dalam pertempuran di jalan Salak dan sekitar pacuan kuda.

Ada 35 pelajar yang gugur di sini, dan selanjutnya dimakamkan di dalam kuburan massal sebelah utara ujung timur Jalan Salak. Tempat ini sekarang dikenal sebagai Taman Makam Pahlawan TRIP Malang.

Tank Amphibi, Sumber gambar: Yuk Mari Jalan
Tank Amphibi, Sumber gambar: Yuk Mari Jalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun