Dino menerima uang dari ibunya dan bergegas mengajak adiknya berangkat ke tukang potong depan pasar. Lumayan, ada kembalian 5000 rupiah, bisa untuk membeli sempol di dekat tukang potong rambut.
Sepeninggal anak-anak Bu Wiwik menyiapkan tupperware yang biasa dipakai anak-anak. Sudah lebih setahun kotak makan biru dan kuning itu bebas tugas sehingga harus masuk lemari makan. Sekarang waktu mereka bertugas lagi.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Sekali lagi Bu Wiwik membuka kulkasnya. Sayur sudah dipotong-potong demikian juga tempe tahu untuk digoreng buat sarapan esok hari. Telur sudah berederet rapi di kulkas. Bumbu-bumbu sudah dikupas.
Bu Wiwik tersenyum puas. Ah, semua sudah tertata rapi, 'mening-mening'. Rencananya besok anak-anak sarapan dengan oseng sawi dan tempe, bekalnya dengan oseng sawi dan telur ceplok.
"Dino, Doni, ayo tidur, biar besok tidak kesiangan," katanya pada kedua anak kesayangannya.
Dino dan Doni segera beranjak ke kamar. Meski daring mereka tidak dibiasakan tidur terlalu malam.
Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Sebentar lagi pasti suaminya pulang. Sejak PPKM sudah berubah ke level 3 toko tempatnya bekerja berkegiatan hampir seperti dulu.
Bu Wiwik menyiapkan kopi , lalu duduk manis di sofa. Sebentar lagi sinetron kegemarannya ditayangkan. Matanya memandang ke arah seragam yang digantung di depan pintu kamar. Ah, akhirnya seragam itu terpakai lagi, pikirnya.
Tiba-tiba.. Deg. Bu Wiwik baru sadar. Kenapa anak-anak tadi tidak diminta mencoba seragamnya ya? Ukurannya pasti sudah berubah. Satu setengah tahun di rumah membuat tubuh anak-anak lebih berisi. Apalagi Dino yang sedang di usia puber. Sedang pesat-pesatnya pertumbuhan badannya. Mati aku.., pasti tidak cukup ini, kemarin pas beli baju lebaran ukuran keduanya sudah banyak berubah.
Cepat-cepat Bu Wiwik ke kamar Dino dan Doni untuk meminta anak-anak mencoba seragam mereka. Langkah Bu Wiwik langsung terhenti ketika melihat keduanya sudah terbawa ke alam mimpi.
Waduh, bagaimana kalau benar-benar tidak cukup? Malam semakin larut seiring hati Bu Wiwik yang semakin resah.
Arti istilah:
PTM : Pembelajaran Tatap Muka
mening-mening : tertata rapi
buluk : kotor, tidak terurus