Antara Baliho dan Rujak

Mbak Wiwik tersenyum kecut.  Mau komentar apa. Lha wong sama pusingnya.

"Nuwun sewu,  Mbak Wiwik,  badhe pesen rujak.., " tiba-tiba saja seorang laki-laki masuk ke warungnya.  Penampilannya jauh lebih gagah meski usianya sama dengan Mas Joyo. Ditambahi  kacamata hitam tampilannya begitu perlente. 

"Oh, inggih Mas, pedes? "

"Cukupan saja,  " jawab laki-laki itu singkat.

Yu Parti ikut tersita perhatiannya. 

"Sebentar ya Mas,  pesan berapa? " tanya Mbak Wiwik sambil tangannya cekatan mulai membungkus pesanan Yu Parti.

"Sepuluh ada? "

Deg, Mbak Wiwik begitu terpesona.  Sepuluh bungkus?  Bahkan membayangkan saja tidak berani, ada orang pesan sebanyak itu di masa seperti ini.

Dengan cepat dilihatnya persediaan cingur,  tempe,  tahu dan sayuran .

"Cukup,  ada Mas," katanya senang. 

"Masnya tunggu di sini,  atau nanti biar diantar anak saya?  Rumahnya di mana? " tanya Mbak Wiwik lagi.