Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peserta Vaksin ke-43

25 Juni 2021   19:10 Diperbarui: 25 Juni 2021   19:11 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Halodoc

Pak Zainul benar-benar curiga.  Istrinya tidak pernah sakit seperti  ini.  Kalaupun sakit perut biasanya cukup dibelikan obat di warung. 

Satu atau dua kali minum sudah reda.  Tapi ini?  Sudah tiga kali minum belum ada kemajuan.  Malah semakin sering ke belakang. 

"Apa perlu dibawa ke UGD ya,  Pak? " tanya Zahra  khawatir. Zahra anak Pak Zainul satu-satunya dan sekarang masih kelas dua SMA.

"Gak usah,  nanti "dicovidkan" tambah tidak karuan.., " jawab Pak Zainul jengkel.

Banyak berita miring tentang   RS akhir- akhir ini.  Tiap pasien yang masuk RS akan dicovidkan. Hhh..  Amit-amit... Jangan sampai bersentuhan dengan RS di zaman ini.

"Pak, antar aku ke dokter..., " suara lemah istrinya langsung membuyarkan lamunan Pak Zainul.

Pak Zainul langsung mendekati istrinya. 

"Tidak ada dokter praktek  Bu..  , Semua dokter tidak melayani pasien di rumah, " jawab Pak Zainul lembut.

"Obatnya sudah diminum? " tanya Pak Zainul lagi.  Istrinya hanya mengangguk lemah.  Di dekat gelas air putih tergeletak obat sakit perut yang tinggal satu butir dari jumlah awalnya empat butir. 

Bungkusan oralit juga tinggal dua,  berarti yang dua sudah diminum istrinya.

"Rasanya bagaimanana? " Pak Zainul memandang istrinya khawatir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun