Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sabtu Bercerita, Sebuah Kegiatan untuk Meningkatkan Kemampuan dan Minat Baca

20 Mei 2021   20:33 Diperbarui: 20 Mei 2021   21:05 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majalah Kuncup, Sumber gambar: Koleksi K. Atmojo

Pagi itu matahari bersinar cerah secerah senyuman anak-anak  yang gembira menyambut datangnya Sabtu pagi.  Ya,  hari yang dinanti-nanti. Setiap Sabtu jam pelajaran kelas dua SD hanya 4 jam, dan dua jam terakhir adalah jam bercerita dan membaca.

Sebelum  mengajar SMP,  selama beberapa tahun saya pernah mengajar SD.  Sebagai wali kelas dua saya mengajar semua mapel kecuali agama dan OR. Saat iti tidak ada guru mapel di SD , yang ada adalah guru kelas .   Sungguh saya sangat kagum pada guru SD yang bisa menguasai semua mapel.  Benar-benar sesuatu yang tidak mudah.  Sebentar anak-anak kita ajar menghitung, langsung sesudah istirahat mengajar membaca puisi atau menyanyi, sesudahnya melakukan percobaan IPA. Wih...

Di awal mengajar kelas dua,  guru kelas satu memberikan memo pada saya.  Isinya daftar nama anak-anak yang membacanya kurang lancar.  Ada sekitar 4-5 anak.  Intinya,  di kelas dua saya harus memberikan perhatian khusus pada mereka supaya bisa lebih  lancar membaca. 

Sehubungan dengan memo tersebut,  akhirnya dua jam terakhir di hari Sabtu saya pakai khusus untuk pelajaran membaca. Supaya menarik saya ambilkan majalah majalah di perpustakaan.  Saat itu sekolah berlangganan majalah Mentari dan Kuncup. 

Majalah saya letakkan di depan dan anak-anak boleh mengambil satu untuk dibaca.  Kalau sudah dibaca, majalah boleh ditukarkan dengan yang lain. 

Di minggu-minggu pertama anak-anak sangat antusias.  Mereka mengambil satu majalah dan membaca dengan tekun, lalu saling tukar dengan teman.  Tapi lama kelamaan agak bosan juga.  Majalahnya tetap,  dan untuk memahami bacaan yang agak panjang seperti cerpen mereka mengalami kesulitan. 

Akhirnya pada pertemuan berikutnya strategi saya ubah.  Sebelum mereka mengambil majalah saya bacakan satu cerita di depan kelas dan anak-anak mendengarkan.  Sesudah mendengarkan, saya memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan bacaan tadi.  Sesudahnya baru boleh mengambil dan membaca majalah. 

Ilustrasi guru bercerita di depan kelas, Sumber gambar: INOVASI
Ilustrasi guru bercerita di depan kelas, Sumber gambar: INOVASI

Di luar dugaan anak-anak benar-benar antusias dengan metode baru ini.  Saat mendengarkan cerita mereka  konsentrasi penuh.  Diam semua.  Nah pada saat diberi pertanyaan mereka rebutan untuk menjawab.  Bahkan ada yang berani menceritakan kembali.  Amazing.  Saya bukan guru bahasa,  tapi benar benar merasakan keindahan mengajar bahasa.

Sejak saat itu hari Sabtu menjadi hari yang begitu kami nanti.  Bukan hanya anak-anak,  tapi juga saya.  Saya benar-benar suka melihat sinar mata mereka saat mendengarkan cerita yang saya bacakan.

Ternyata di samping menyenangkan bercerita kepada anak mempunyai banyak manfaat, di antaranya:

1. Menambah kosa kata

2. Melatih daya ingat

3. Mengembangkan imajinasi

4. Mendekatkan hubungan guru dan siswa

5. Mengenalkan hal-hal baru

6. Meningkatkan minat baca.

Terbukti anak-anak jadi lebih berani berpendapat atau bertanya pada guru dalam pembelajaran.

Lalu bagaimana cerita 4-5 anak yang dititipkan oleh guru kelas satu itu?  Pelan tapi pasti mereka mulai lancar membaca.  Keinginan untuk belajar membaca terus tumbuh karena melihat teman-teman lain yang lebih lancar membaca dan bisa memahami banyak cerita.

Sumber bacaan : Halodoc.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun