Ngabuburit adalah kegiatan menunggu azan Magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di taman.
Pada bulan Ramadhan tahun ini seperti tahun-tahun sebelumnya sebagian besar saya menghabiskan waktu ngabuburit di rumah saja.  Karena  mulai memasak sesudah sholat ashar, saya jadi kurang suka keluar rumah pada jam-jam menjelang berbuka.  Inginnya istirahat sehabis memasak. Hanya kadang-kadang saja keluar bersama anak- anak sekedar mencari takjil.  Namun hal itupun tidak terlalu lama karena kita masih dalam suasana pandemi.Â
Saat di rumah biasanya waktu saya isi dengan membaca, Â mendengar pengajian atau menulis. Â Zaman sudah banyak berubah. Â Kini untuk membaca, Â menulis atau mendengarkan pengajian dan musik cukup memakai aplikasi dari hp. Aplikasi yang sering saya pakai sambil menunggu datangnya azan Maghrib adalah Spotify, Google Keep dan Whatsapp.
1. Spotify
Spotify dikenal sebagai layanan streaming musik. Diciptakan oleh pengusaha Swedia Daniel Ek dan Martin Lorentzon pada tahun 2008 , Spotify dengan cepat menjadi populer.  Hingga pada Juni 2015, Spotify memiliki lebih dari 75 juta pengguna. Lewat Spotify kita bisa  mendengarkan lagu-lagu kegemaran.
Kita bisa membuat playlist utuk lagu-lagu yang digemari dengan aplikasi ini. Saya membuat banyak playlist di Spotify  . Playlist saya buat berdasar ingatan saya tentang apa dan siapa.  Misal lagu kenangan tentang Bapak,  saya beri nama My Father.  Lagu yang mengingatkan pada adik saya saya beri nama slowrock,  karena itu musik kegemarannya.
Pengajian yang menjadi favorit saya adalah dari Qurais Shihab melalui MQS Podcast, pengajian filsafat dari Masjid Jendral Sudirman Jogjakarta dengan narasumber  Fahrudin Faiz melalui MJS Podcast dan pengajian Kyaiku.Â
Selain musik kita juga  bisa mendengarkan pengajian melalui podcast  dengan menggunakan aplikasi ini. ÂPengajian filsafat ini sangat menarik karena yang diulas adalah tentang tokoh-tokoh baik dari luar negeri maupun  dalam negeri. Dari dalam negeri misalnya RA Kartini,  Hasyim Asyari,  KH Achmad Dahlan, Ir Soekarno. Dari luar negeri misalnya  Karl Marx, Newton, Einstein, Hitler dan banyak lagi.  Bahkan Walisongo juga tak luput dari ulasan  Fahrudin Faiz. Semua diulas tentang sejarah dan pandangan-pandangannya. Sungguh mengasyikkan. Seperti mendengar dongeng rasanya.  Mendengar suara beliau yang lembut, hati rasanya begitu adem.Â
Sebenarnya pengajian ini juga bisa dinikmati lewat youtube. Tapi saya lebih suka lewat podcast karena youtube selalu diselingi iklan. Maklum bukan premium sih.
Saya suka Pengajian Qurais Shihab terutama untuk ulasan-ulasannya tentang ilmu Al Qur an. Â Sebab-sebab turunnya ayat serta makna yang terkandung dalam setiap ayat. Sedangkan pengajian Kyaiku berisi potongan-potongan pengajian dari KH Zainudin MZ, Â Gus Baha, Â Emha Ainun Najib dan banyak lagi. Â Â