Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Ramadhan di Masa Kecil: Patrol

19 April 2021   13:15 Diperbarui: 19 April 2021   13:38 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patrol, Sumber gambar: AllMusicGarage

Berbicara mengenai Ramadhan di masa kecil  tentunya ada banyak cerita.  Apalagi saya hidup di kampung.  Penuh keseruan dan kehangatan yang berisi kenakalan dan keisengan khas anak-anak.  Ramainya takjil bersama,  tadarus,  patrol,  menunggu blanggur,  semua menyimpan kenangan yang begitu manis.

Dalam pertemanan selalu ada teman yang istimewa.  Entah karena kebaikannya,  kerajinannya bahkan kenakakalan atau keisengannya.  Kali ini saya akan menceritakan  satu teman saya. Ramadhan telah merubahnya menjadi lebih pendiam dan penurut. Terutama kepada kedua orang tuanya.

Yanto namanya.  Teman-teman lebih suka memanggilnya Yayan.  Teman yang satu ini sangat istimewa.  Begitu banyak ide di kepalanya.  Ide untuk usil tentu saja.  Pernah Yayan mengajak teman-temannya melempari pohon mangga Pak Marno yang buahnya bergelantungan dan menggoda,  pernah juga ia naik sendiri ke atas pohon rambutan dan akhirnya badannya bentol bentol digigit semut.  Ada saja idenya. 

Dilabrak orang atau diingatkan Pak RT bagi orang tuanya seperti hal biasa.  Bapak dan ibunya  hanya bisa istighfar melihat tingkah anaknya.  Namun suatu saat Yayan menerima akibat dari kebengalannya.

Cerita ini terjadi di bulan Ramadhan.  Satu aktivitas anak laki-laki seusia kelas 5 -6 SD adalah patrol.  Patrol seolah sesuatu yang wajib dilakukan untuk mengecek keberanian dan kekuatan anak-anak saat itu.  Keberanian?  Tentu saja karena kita harus keluar rumah pukul setengah tiga.  Saat itu rumah masih tidak sepadat sekarang.  Banyak tanaman dan semak-semak yang agak menyeramkan di malam hari.

Kekuatan?  Ya,  harus kuat menahan kantuk, karena saat Ramadhan justru anak-anak tidur agak malam.  Menunggu selesai darusan.  Tahu tidak,  kue untuk darusan biasanya lebih enak daripada kue takjil.  Jadi saat takjilan baru datang,  anak-anak yang agak besar memilih kue -kue yang enak untuk konsumsi yang darusan.  Hmmm,  ini yang membuat anak-anak kecil  agak cemburu dan sabar mengikuti darusan meski dengan bacaan yang kurang lancar. 

Malam itu seperti biasanya Yayan mengajak teman-temannya tidur di langgar.  Tidur di langgar adalah cara aman supaya nanti bisa patrol.  Tidak perlu membangunkan ke rumah-rumah.  Oh ya,  zaman itu belum ada hp.  jadi kalau membangunkan untuk patrol harus teriak-teriak.  Kadang teman yang dibangunkan tidak keluar,  tapi bapaknya yang marah-marah. Bising.

"Habis patrol langsung pulang,  Le, " kata ibuk mengingatkan. 

"Iya Buk, " jawab Yayan seraya berlari menuju langgar.

Sebenarnya ibuk Yayan sudah berkali kali mengingatkan supaya ia tidak sering patrol.  Jaga kondisi, angin malam tidak bagus untuk kesehatan,  kata ibuk. Tapi begitulah Yayan.  Bandel,  dan jarang mendengarkan nasehat orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun