Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menjelang Ta'aruf

31 Maret 2021   13:26 Diperbarui: 31 Maret 2021   13:27 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ajeng menutup laptopnya. Diluruskan punggungnya . Ah, lega rasanya. Tugas membuat laporan penjualan satu minggu selesai.  Diliriknya arloji yang melingkar manis di pergelangan tangannya.  Hari ini ia ada janji untuk bertemu dengan Silvi.

Bertemu dengan Silvi selalu menyenangkan. Silvi adalah sahabat Ajeng sejak SMP. Meski saat  SMA dan kuliah mereka berpisah, tapi keakraban di antara keduanya  tetap terjalin. Bahkan saat sudah bekerjapun komunikasi tetap lancar.  Mereka selalu saling menyapa lewat whatsapp.

Selalu ada banyak obrolan yang meluncur di saat mereka bertemu. Tentang apa saja,  tentang  baju,  film, atau pekerjaan. Keduanya selalu bisa saling mengisi, menghibur dan saling melengkapi.  Mumpung sama-sama masih single, dipuas-puaskan dulu seneng-senengnya, itu prinsip mereka.

Setiap akhir pekan mereka bertemu. Pergi ke warung langganan, mall, kadang juga nonton. Setelah suntuk dengan kesibukan selama satu minggu, jalan-jalan sebagai self reward memang perlu.

Suasana  warung bakmi sedikit ramai. Maklumlah,  saat jam makan siang . Tapi Ajeng dan Silvi  tak khawatir. Pramusaji selalu menyediakan tempat  di pojok kiri. Tempat favorit mereka. Di situ tampak Silvi duduk menunggu dengan buku menu di hadapannya. 

"Assalamu 'alaikum Cantik..  " sapa Ajeng ceria.  Silvi langsung berdiri menyambut kedatangan sahabatnya dengan gembira.  Pandemi ini membuat cipika cipiki atau berpelukan tidak bisa dilakukan seperti biasanya.  Tapi tak apalah,  biar badan tak bisa bersentuhan yang penting hati selalu bertautan. 

Pramusaji segera membawa pesanan mereka,  dua bakmi goreng,  satu teh panas untuk Ajeng dan es teh manis untuk Silvi.  Sambil bicara ke sana kemari mereka makan. 

Ketika jam menunjukkan hampir pukul 13.00 Ajeng langsung mengemasi tasnya.

"Ada acara pertemuan jam setengah dua..  Aku balik kantor dulu ya.., "

"Sebentar..  Sebenarnya ada yang perlu kuceritakan, " cegah Silvi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun