Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah tentang Air dalam Sebuah Botol Beling

8 Maret 2021   20:58 Diperbarui: 8 Maret 2021   21:38 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: IG Effendyyusa

Suara langkah kaki terdengar dari balik kelambu.  Pak Rusdi muncul dengan baju hitam polos yang menambah aura mistisnya.

"Ada yang bisa saya bantu,  Bu? "tanya Pak Rusdi pada ibuk.  Ibuk merapikan duduk dan menjawil kakiku supaya dudukku lebih sopan.  Dengan singkat dan hormat ibuk menceritakan masalahku. 

Aku menunduk dalam apalagi ketika ibuk mengatakan bahwa aku sudah belajar keras,  tapi hasilnya begitu-begitu saja.  Pak Rusdi menatapku lama.  Aku tak berani melihat matanya.  Sungguh...  Tak terasa kakiku gemetar. Aku merasa sepertinya Pak Rusdi tahu semua kebohonganku.

"Sinau le.., " kata Pak Rusdi singkat.  Aku semakin blingsatan.  Setelah berbasa-basi sejenak Pak Rusdi memberikan air minum dalam botol beling yang harus kuminum menjelang ujian dengan satu pesan: sinau.

Kami pulang dengan lega.  Air minum disimpan ibuk, dan tak lupa ibuk selalu mengingatkan aku untuk sinau atau belajar. 

Sinau?  Hei,  lalu apa gunanya air itu?  Bukankan Pak Rusdi juga berpesan bahwa air itu akan membuat otakku jadi bersinar? Makanya harus diminum menjelang ujian. Jangan sampai lupa.  Aku yakin, sesudah minum air putih itu otakku pasti akan cemerlang seperti Dekisugi, tidak seperti Nobita lagi.

Hari Senin saat ujian akhirnya datang.  Pagi-pagi benar aku mandi.  Ibuk menyiapkan sarapan dan tidak lupa air dari Pak Rusdi disiapkan di meja makan.

 "Sudah belajar, le? " tanya ibuk.

"Ya sudahlah...,  " jawabku berbohong sambil cepat-cepat masuk kamar mandi. Aku takut ibuk bertanya lebih jauh.

Bau masakan dari dapur langsung menguar.  Wow,  hari ini menunya istimewa,  sambal goreng tongkol kesukaanku.   "Jangan lupa sarapan, le, " kata ibuk sambil berjalan ke teras untuk menata dagangan di warung. 

Keluar dari kamar mandi tiba-tiba terdengar ribut-ribut di meja makan.  "Gubrak..! "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun