Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ada Warnet di Kampungku

5 Maret 2021   15:41 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:04 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warnet, Sumber gambar:MonitorRiau.com

 Melihat gelagat yang kurang baik ini penjaga warnet segera memegang tangan Frans dan mengajaknya keluar.  Frans terus berteriak- teriak tidak karuan.  Beberapa warga sampai keluar rumah.  Seorang bapak mendekati Frans lalu pulang sebentar.  Dengan pasti bapak tadi  menyiramkan seember air ke kepala Frans.

 "Mabuk  ini.., " kata bapak itu gemas.  Frans yang terus meracau dari tadi langsung gelagapan lalu tersungkur lemas. Melihat kondisi Frans yang seperti itu teman-temannya segera membawa Frans balik ke kost. 

Malam itu juga pak RT meminta supaya pengunjung warnet pulang.  Pemilik juga diminta taat aturan bahwa warnet boleh buka hanya sampai jam 10.00. Jika tidak, masalah ini akan dilaporkan polisi. 

 "Mulih.. Mulih.. Ada yang kubam., " teriak pengunjung kecewa.  Tapi mau bagaimana lagi?  Daripada urusan jadi panjang lebih baik pulang.

 ***

Sore itu ada pertemuan pengurus PKK di rumahku.  Sesudah acara laporan dan arisan, kami menunggu seorang tamu yang berjanji akan datang  menjelang maghrib. Tak berapa lama sosok yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang.  Dengan berjaket hitam dan bertopi ia segera masuk.

"Duduk,  Mas Frans, " bisik bu RT sambil segera menutup pintu. Suasana menjelang maghrib begitu remang-remang. Ibu bendahara menyodorkan amplop  berisi uang patungan dari  kami semua yang sudah disiapkan sejak tadi.

"Terima kasih bantuannya ya...  ," kata ibu bendahara PKK. Masih dengan berbisik.

Frans menerima amplop itu dengan tersenyum senang.  Paling tidak aktingnya dua hari yang lalu membuahkan hasil. Menurut berita mulai kemarin warnet lebih tertib beroperasi, dan tidak menyediakan rokok bagi pengunjung.

Tapi ada yang lebih penting dari semua itu. Ia  sekarang punya uang untuk membeli tiket pulang kampung besok pagi.

Kubam : mabuk (bahasa Malangan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun