Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Game Online (Sebuah Cerita tentang PJJ)

8 Desember 2020   11:45 Diperbarui: 8 Desember 2020   11:48 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Di dalamnya juga penuh diskusi.  Tentang game tentunya,  dan tentang siapa di peringkat berapa,  hari ini naik atau turun.  Pokoknya seru.  Keseruan itu masih ditambah kadang kadang ada yang mengirimkan gambar yang lucu,  kadang kurang senonoh.  Tak apalah,  yang penting habis lihat dihapus.  Jangan sampai ketahuan Mas Dadang,  pikir Iwan. 

 Iwan membuka chat grup ngegame.  Mulai nimbrung,  kadang ia tertawa-tawa sendiri melihat balasan chat dari teman-temannya.  Biasanya setelah nimbrung lama,  acara dilanjutkan dengan ngegame sampai malam. Belajar? Nanti dulu lah... gampang itu..

 "Iwaan,  makan dulu, " kata bapak dari ruang tengah. 

 "Sebentar Pak,  masih belajar, " jawab Iwan asal-asalan.

 Jika sudah dijawab belajar,  bapak atau ibuk tidak akan mengganggu lagi.  Sesekali bapak masuk kamar Iwan,  dan Iwan pura pura sibuk menulis.  Bapak mengelus kepala Iwan bangga .                   

 "Pinter ya Le.. ," bisik bapak.

  Menjelang jam 10 malam,terdengar pintu depan dibuka.  Mas Dadang.  Pikir Iwan.  Iwan pura-pura sibuk menulis lagi. 

 "Belajar Wan? " tanya Mas Dadang.

 "Iya,  Mas, "

 Mas Dadang mengamati meja Iwan yang penuh tumpukan buku lalu ditinggalkannya.

Begitulah.  Belajar adalah sebuah kata sakti yang membuat semua tidak mengganggu kesibukan Iwan. Dan semua yakin Iwan adalah anak yang rajin belajar karena tiap hari selalu sibuk mengerjakan tugas-tugas sekolah yang dikirimkan lewat HP. Uang untuk paket data selalu disediakan ibuk atau bapak. Meski sekarang kondisi sedang susah.  Mencari uang tidak gampang. Namun demi Iwan bisa belajar dengan lancar,  apapun disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun