Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Bapak

14 November 2020   13:11 Diperbarui: 14 November 2020   13:15 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak, lukisan by Yusa (dok.pri)

Lagu itu terdengar lagi setelah sekian tahun tidak pernah diputar.  A Whiter Shade of Pale dari Procol Harum.  Lagu favorit saya juga bapak. Tiba tiba saja ingatan saya terlempar ke bertahun- tahun yang lalu.

  Saya sangat dekat pada Bapak.  Tiap habis Isyak kami punya acara rutin mendengarkan lagu bersama karena selera yang sama. Kami suka instrumen piano ,trompet,  gitar,  orchestra dan lagu lagu slow rock. Saat kami bersama langsung mengalir di antara kami Richard Clayderman,  Francis Goya, 

Alan Parson dan banyak lagi.  Bisa berjam-jam kami menikmatinya. 

Biasanya saat itu ibuk langsung mengingatkan pada saya untuk segera tidur karena hari sudah malam.  Padahal jujur saya masih ingin duduk berlama-lama dengan bapak.

 Sambil mendengarkan musik biasanya bapak menyelesaikan jahitan, dan saya belajar di sebelahnya.  Sungguh saya sering rindu saat-saat seperti itu.  Saat dimana segala nasehat dituturkan.  Saat itu kami bisa ngobrol tentang apa saja.  Tentang sekolah,  tentang seni, juga acara TV yang disuka. 

Oh ya,  kami punya acara favorit  yaitu kelompencapir.  Acara cerdas cermat antar para petani di desa yang dikemas dengan obrolan-obrolan segar. Acara yang sangat terkenal di zaman ORBA.

Tentang lagunya Procol Harum ada cerita tersendiri.  Pada saat  lagu itu berkumandang biasanya kami langsung diam tenggelam dalam perasaan kami masing-masing.  Ada rasa bercampur aduk saat itu dalam hati saya.  Perasaan bahagia dan hangat karena berada di samping bapak.  Apa lagi saat itu saya ingat bapak berkata, " Nduk,  Nanti kalau kamu sudah besar,  kamu akan selalu ingat Bapak tiap mendengar lagu-lagu seperti ini. "

Dan itu ternyata benar.  Dimanapun saya berada, saat mendengar lagu-lagu itu selalu sejenak saya hentikan kegiatan saya.  Bayangan wajah bapak langsung tergambar . 

Saya sangat setuju dengan tulisan seorang kompasianer yang mengatakan bahwa ayah adalah cinta pertama anak perempuannya.  Karena saya sungguh merasakannya.  Dibandingkan dengan kedua saudara laki-laki saya saya mempunyai kedekatan yang istimewa dengan bapak. 

Sebenarnya hal itu lebih disebabkan oleh saya yang selalu berusaha mengerti apa apa yang disukai bapak.  Misalnya karena bapak suka minum teh hangat di pagi dan  sore hari,  saya selalu berusaha membuatkannya.  Meski teh buatan ibuk jauh lebih enak, tapi bapak selalu memuji teh buatan  saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun