Mohon tunggu...
Yulfa adisusatyo
Yulfa adisusatyo Mohon Tunggu... Freelancer - dunia adalah tempatku belajar.

saya datang, melihat, dan menang

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tips Jitu Menulis Fiksi

10 Januari 2020   03:08 Diperbarui: 10 Januari 2020   03:12 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kabar baik buat para calon penulis seantero jagad raya. Siapa sih yang engga pengen jadi penulis hebat macam JK. Rowling, Goethe, Shakespeare, atau yang lainnya menurut versi kalian sendiri mungkin (Sebutin di komen, yah), punya banyak penggemar, famous, keren, dan banyak uang (pasti). Memang sih, kata banyak orang, menulis itu mudah.

Tapi mungkin kalian bingung, soal bagaimana sih agar cerita menjadi menarik? atau bagaimana sih membuat pembaca tidak lekas bosan? dan lain-lain. Nah, kali ini akan saya sodorkan tips-tips praktis berbagai masalah menulis fiksi yang saya dapatkan dari hasil membaca Silabus Menulis Fiksi karya Pak Edi, owner DIVA Press itu, loh! Berikut uraiannya, selamat membaca!

A.    Pembukaan cerita yang menggetarkan jiwa raga sepanjang hayat

  1. Jangan membuat kalimat yang terlalu panjang sehingga pembaca sesak nafas dan terkoyak-koyak matanya.
  2. Jangan bertele-tele. Misal menguraikan senja dengan segala macam diksi yang membuat pembaca bingung. (kecuali jika yakin, puitikamu mantap).
  3. Langsung saja menuju suspensi yang menyentak.
  4. Carilah sisi berbeda dari tema ceritamu.
  5. Bisa dengan dialog yang nampol.
  6. Bisa dengan quote yang menikam jiwa sepanjang masa.
  7. Langsung tampar pembaca dengan kalimat yang menyentak hatinya.
  8. Jangan basa-basi.
  9. Ciptakan karakter yang nyeleneh sejak awal kalimat.

B.     Suspensi

  1. Menguasai tema yang akan diceritakan.
  2. Ciptakan "ketegangan emosi" pada penokohan dan sudut pandang yang berbeda. missal berantem: tidak harus selalu dengan pukul-pukulan namun bisa misalnya dengan tweetwar.
  3. Dramatisasikan suasana cerita. Misal perpisahan, ya uraikan dengan kalimat sederhana yang menyayat hati.
  4. Bisa menggunakan tokoh-tokoh sampingan untuk mendramatisasi itu. missal gambaran tentang anak kecil yang setiap hari mesti mengamen demi sesuap nasi.
  5. Jiwai derita dan bahagia tokoh, seolah-olah kamulah pelakunya. Jiwai tokoh itu.
  6. Ciptakan "lompatan-lompatan alur" dengan harmonis.
  7. Jangan muter-muter dan bertele-tele seperti sinetron yang diirit.
  8. Kombinasikan kalimat panjang dan pendek sesuai suasana emosi yang dibangun.
  9. "Berpikirlah liar" agar membebaskan mindset-mu dari garis lurus A, B, C, dst.

C.    Logika cerita dan dialog

  1. Apa pun yang diuraikan dalam cerita, harus memiliki alasan loginya. Misal, kenapa si tokoh jadi pembunuh, padahal tadinya seorang imam?
  2. Perhatikan kesesuaian "umur" dan "status" serta "latar-belakang" pengucap kalimat-kalimat atau perilaku yang dibuatnya. Masak anak kecil yang masih SD, ngobrol soal Demokrasi?
  3. Ciptakan konsistensi karakter tokoh-tokohmu. Termasuk dalam jenis kata yang diucapkannya.
  4. Insaflah bahwa ceritamu hanya akan dipahami dan meyakinkan pembaca jika benar-benar didasarkan pada logika yang bisa dipahami umum.
  5. Harus ada penjelasan logis pada setiap pemutarbalikan cerita.

D.    Eksplorasi Setting

  1. Cari data sebanyak-banyaknya tentang latar yang akan dibuat dalam cerita.
  2. Eliminasi data-data yang banyak itu sesuai dengan kebutuhan saja.
  3. Kemas semua data itu dalam sebuah cerita yang padu, baik dengan narasi maupun dialog.
  4. Pikirkan sisi lain dari latar. Misal tentang eiffel, data sudah punya, kemudian jangan hanya memikirkan gimana cara menggambarkan eiffel. Itu biasa, coba lukiskan eiffel itu dari sisi lain. Misal seorang bocah yang tiap hari main ke eiffel atau pedagang yang berjualan di depan eiffel.
  5. Kembangkan latar melalui dialog misal si tokoh berbincang dengan pedagang merchandise di dekat eiffel dan pedagang itu berkisah tentang eiffel.
  6. Hadirkan sisi-sisi yang tidak sebagai reportase.

E.     Jangan jadi tukang ceramah

  1. Sajikan pesan moral tetap dalam bingkai cerita.
  2. Paling mudah menyajikan pesan moral melalui dialog antar tokoh.
  3. Smooth, kalem, dan lembut aja, ya.
  4. Hindarkan kalimat panjang-panjang pada pesan moral ini, karena bagian ini rentan membuatmu menjadi seorang penceramah.
  5. Jangan memvonis, kamu hanya menyodorkan sebuah "nilai moral", tidak perlu menghakimi ini benar itu salah.
  6. Hindarkan kutipan-kutipan yang straight, namun bingkailah dalil itu melalui sebuah cerita.
  7. Pastikan semua itu berjalan secara alamiah dan tidak terkesan di paksakan.

F.     Kalimat yang lentur, euy!

  1. Kombinasikan kalimat panjang pendek dengan harmonis dan kombinasikan antara narasi dan dialog secara seimbang.
  2. Buat tokoh-tokoh bergerak dinamis, jangan lelet beku, dan stag. Caranya: sisipkan kalimat-kalimat naratif yang menjelaskan perubahan suasana latar atau emosi tokoh di antara dialog-dialog yang mengalirkan cerita.
  3. Selipkan teknik flashback untuk memvariasikan alur cerita yang sedang berjalan.
  4. Hadirkan kalimat-kalimat selipan tentang latar.
  5. Pastikan kalimat yang diucapkan tokohnya sesuai karakter logisnya.
  6. Perkaya kosakatamu.
  7.  Gunakan kata-kat kecil penyambung seperti kata: ah, uh, wah, nah, heh, dll.
  8. Kombinasikan kata ganti, dan kombinasikan kata pasif dan aktif. Misal: dia memukul atau dipukulnya.
  9. Hindari paragraf yang panjang-panjang.
  10. Jangan bebani kalimatmu dengan makna-makna yang tidak sesuai dengan konteks cerita.
  11. Jangan memaksakan menggunakan idiom-idiom puitik.

G.    Tips-tips tambahan

  1. Jika tulisanmu sudah jadi, maka endapkan paling tidak selama dua atau tiga hari. Lalu baca lagi. Koreksi. Jeda itu diperlukan untuk mengendurkan emosimu pada karyamu yang sangat tinggi akibat efek psikis menulis itu.
  2. Banyakin baca novel orang dan cermati teknik menulisnya.
  3. Rajin-rajin sharing, tanya sana-sini.
  4. Teruslah berlatih menulis selama nafas berhembus.

 "Jangan takut salah, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun