Mohon tunggu...
Yukinanti Anggita Putri
Yukinanti Anggita Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Hubungan Internasional Universitas Airlangga

I am currently an undergraduate student of Universitas Airlangga, majoring in International Relations. I developed interest towards global humanitarian issues, with anything related to Gender as the main focus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Childfree: Opresi Sosial dan Hilangnya Identitas Perempuan

1 Juni 2023   15:05 Diperbarui: 1 Juni 2023   15:10 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa waktu lalu, term childfree sempat ramai diperdebatkan secara spesifik di media sosial karena munculnya beberapa public figure yang secara terang-terangan menyuarakan pilihannya untuk childfree. Banyak pihak yang mengecam adanya pilihan tersebut karena dinilai bertentangan dengan norma serta "kodrat" yang dimiliki oleh perempuan. Disisi lain, ada juga pihak-pihak yang mendukung adanya kebebasan akan pilihan tersebut karena adanya dampak positif dalam jangka panjang pada bidang-bidang tertentu seperti lingkungan atau sosio-kultural. 

Childfree sendiri secara umum dapat diartikan sebagai sebuah istilah populer yang digunakan untuk merujuk pada orang-orang yang memutuskan untuk tidak memiliki anak atau orang-orang yang sedang berada pada suatu kondisi tertentu tanpa memiliki anak. Childfree dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam dua kategori, yaitu mereka yang secara sadar memilih untuk tidak memiliki keturunan dan mereka yang memang tidak dapat memiliki keturunan karena alasan tertentu seperti kesehatan. 

Lalu, alasan apa sajakah yang membuat seorang individu (khususnya perempuan) memutuskan untuk tidak memiliki keturunan? Apa yang membuat term ini menimbulkan perdebatan yang seakan tidak ada hentinya meski pilihan tersebut dibuat berdasarkan pendapat dan preferensi masing-masing individu? 

Mengapa perempuan memilih untuk tidak memiliki keturunan? 

Dewasa ini, banyak sekali alasan yang dapat menjadi dasar dari keputusan seorang perempuan untuk tidak memiliki anak. Nyatanya, alasan-alasan tersebut tidak hanya datang dari diri mereka sendiri, namun juga banyak dipengaruhi oleh realitas sosial yang sedang kita hadapi pada saat ini. 

Perempuan menjadi kaum yang sangat rentan dalam berbagai aspek sosial, terlebih apabila kita bicara mengenai perkawinan dan keluarga. Hal tersebut mendorong munculnya berbagai macam ketakutan baru bagi kaum perempuan yang terangkum dalam beberapa alasan berikut: 

1. Perempuan cenderung lebih sulit mendapatkan pekerjaan ketika mereka telah memiliki keturunan. Hal ini disebabkan tingkat edukasi yang rendah serta minimnya akses yang bisa mereka dapatkan sebagai perempuan, apalagi ketika mereka sudah menyandang titel sebagai seorang ibu. 

2. Mereka tidak dapat melihat diri mereka sebagai caretaker dari seorang anak karena berbagai macam alasan. 

3. Adanya pengaruh dari trauma masa kecil, seperti pengalaman kekerasan seksual atau kelalaian yang dilakukan oleh orang tua mereka semasa kecil. 

4. Keinginan untuk hidup bebas dan mandiri tanpa adanya paksaan serta tuntutan dari masyarakat sosial. 

Pemicu Perdebatan dan Argumen Populer mengenai Childfree 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun