Mohon tunggu...
Yuka Langbuana
Yuka Langbuana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Konservatif tertib nalar. Washington State University Senior majoring in Computer Science and Economics Follow saya di Twitter dan Instagram: @YukaLangbuana

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenapa Anda Perlu Paham Politik?

17 Februari 2018   08:56 Diperbarui: 17 Februari 2018   13:46 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: tirto.id

Saya bisa mengerti pendapat sebaliknya. Mengapa anda memilih tidak paham politik. "Politik itu kotor", "politik hanya memecah belah", "buat apa cari masalah", "diskusi kalangan atas". Ya, saya setuju politik itu kotor. Saya juga setuju politik itu kejam dan tanpa maaf. Tapi ijinkan saya menjeaskan kepada anda, mengapa anda perlu paham politik.

Jika anda hidup dalam satu keluarga yang dikepalai seseorang, tentu keputusan akan diambil oleh orang tersebut. Mungkin awalnya anda tidak peduli dengan keputusan yang diambil, tetapi jika anda mulai merasa keputusan yang diambil menggangu aktivitas anda, apakah anda akan diam? Tentu tidak, anda akan mengeluarkan suara, baik itu terang-terangan atau secara halus, anda akan menyeruakan pendapat agar kepentingan anda diakomodir; Anda berpolitik.

Kita hidup di sistem pemerintahan yang berusaha mengakomodir kepentingan setiap golongan. Anda sebagai warga negara menduduki posisi paling atas dalam skema pemerintahan, dimana setiap keputusan berawal dari anda. Suara anda diwakilkan oleh wakil-wakil rakyat di parlemen, untuk diberikan kepada Presiden, dan dijaga keberlangsungannya oleh pengadilan. Semua dirancang agar kepentingan anda sebagai warga negara bisa diakomodir. Tetapi ketika anda memilih untuk tidak bersuara, tentu kebijakan yang diambil pemerintah, bukanlah kebijakan yang anda inginkan.

Bingung mengapa rokok masih dijaga baik-baik penjualannya oleh pemerintah? Tanya konglomerat perusahaan rokok Indonesia. Berapa penghasilan yang mereka dapatkan dari bisnis tersebut. Apa mereka akan diam saja melihat hartanya ditarik pelan-pelan? Tentu tidak, mereka bertindak, anda tidak. Mereka berpolitik, anda tidak.

Heran mengapa wakil-wakil rakyat kita di DPR terus-terusan ditemukan bersalah atas kasus suap atau korupsi? Mungkin anda memilih golput di pemilihan sebelumnya, sehingga politisi-politisi korup yang terus menjadi wakil anda. Lagi-lagi, mereka diuntungkan oleh apatisme anda. Mereka merebut kuasa lewat anda. Mereka berpolitik, anda tidak.

Anda marah melihat harga bahan pokok kerap melambung tinggi? Berarti suara anda kalah oleh kartel-kartel penguasa supplai bahan pangan ke pasar-pasar kita. Benar rakyat berdemonstrasi, benar media menggelembungkan pemberitaan. Tetapi apakah itu akan merubah kebijakan politisi-politisi yang dipelihara oleh kartel-kartel tersebut? Tentu tidak. Sekali lagi, mereka memilih untuk berpolitik, sedangkan anda memilih diam.

"Saya juga tahu saya tidak boleh diam, tetapi untuk apa ikut politik jika mereka-mereka juga yang menang". "Politik Indonesia sudah terlalu kotor, lebih baik diam dan menjaga hubungan baik antara kita semua dibanding berdebat politik tanpa ujung". Saya setuju dengan pendapat-pendapat tersebut. Tetapi apakah anda masih ingin terus-menerus dijadikan sapi perah oleh mereka yang berkuasa? Menghindari masalah politik dengan diam adalah solusi yang terhormat, tetapi memilih bertindak dan membela yang benar adalah keputusan yang mulia.

Niccol Machiavelli dalam Il Principe mengatakan bahwa mereka yang memilih diam dalam isu-isu krusial tentu akan dihormati dan diberikan tempat khusus oleh masyarakat. Tetapi sayangnya, mereka selalu kalah dan tunduk pada mereka yang memilih bertindak. Kita semua kenal dengan Socrates dan Aristoteles dan kontribusi yang keduanya berikan kepada ilmu pengetahuan. Mereka adalah orang-orang terhormat pada zamannya. tetapi naas, akhir hidup mereka jatuh bukan oleh kehendak Tuhan, tetapi oleh mereka yang berkuasa. Socrates dipaksa minum racun, sedangkan Aristoteles diusir dari rumahnya dan mati di pengasingan.

Dimanapun anda berada, selama anda hidup di suatu negara, anda akan selalu bertemu dengan politik. Dan umumnya, sistem pemerintahan di setiap negara mengedepankan anda sebagai warga negara dalam prioritas utama kebijakan yang diambil. Politisi-politisi memerlukan suara anda, sehingga seharusnya anda yang dihormati mereka. Anda sebagai rakyat adalah golongan mayoritas, sehingga mereka yang berkelakuan licik seharusnya takut akan kekuatan yang bisa anda hasilkan jika anda sadar politik. 

"Orang - orang baik tumbang bukan hanya karena banyaknya orang jahat, tetapi karena orang-orang baik lainnya memilih diam dan mendiamkan."

-Anies Baswedan

Yuka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun