Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Minema ( misteri ) part-1

28 Oktober 2015   08:09 Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:39 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kulangkahkan kaki meninggalkan pelataran gedung fakultas ekonomi yang masih terlihat ramai. Andri pasti sudah menunggu diluar, batinku. Bukannya ge-er sih, tapi memang sudah beberapa minggu ini kami selalu pulang kuliah bersama.

“Hai semua,” sapaku ceria. 

“Hai Sar,” sahut Andri sembari bergeser sedikit memberi tempat. Aku langsung duduk disampingnya. Yanto, Windu dan Rini yang juga ada disitu tetapi duduk di bangku lain, ikut membalas sapaanku. 

Di sepanjang sisi luar gerbang kampus ini memang banyak tersedia bangku panjang yang biasanya digunakan para mahasiswa untuk sekedar bersantai selepas kuliah.

Andri meraih buku catatan berukuran besar dari dalam tasnya dan mulai mengipas-ngipas.

“Udaranya panas sekali ya,” ujarnya. Aku mengangguk mengiyakan sambil ikut-ikutan mengipas dengan lembaran fotokopian yang baru saja dibagikan siang tadi di kelas, meskipun sebenarnya aku tidak merasa kepanasan.

“Ah nggak panas amat kok,” celetuk Rini sambil memandang ke langit yang mulai mendung. “Kamu kebanyakan gerak sih Ndri,  jadinya kepanasan terus.” 

Andri tertawa. Aku juga ikut tertawa malu sambil diam-diam menghentikan kegiatan mengipasku.

Setelah itu kami terlibat pembicaraan seru soal dosen akuntansi galak yang siang tadi memberikan test dadakan. Yanto meledek Windu yang tertangkap basah oleh sang dosen sewaktu sedang berbisik-bisik menanyakan jawaban salah satu soal kepada Rini, dan kemudian langsung diberi tanda silang merah besar di kertas testnya. 

Windu terbahak dengan wajah memerah ditimpali suara cekikikan Rini yang duduk di sebelahnya. Kelihatannya Windu dan Rini memang saling menyukai, meskipun sepertinya belum ada pernyataan apapun dari salah satunya. Masih terlalu cepat mungkin.

Kami memang baru saling mengenal saat semester pertama dimulai dua bulan lalu. Aku yang merasa beruntung bisa menikmati bangku perkuliahan, sangat menikmati saat-saat berkumpul bersama teman-teman seperti sekarang ini. Apalagi diantara mereka ada Andri. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun