Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Santet Online

12 Maret 2020   09:00 Diperbarui: 12 Maret 2020   09:05 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Mendengar nama mereka disebut, sesak di dalam dadaku timbul kembali.

 "Ya sudah, kalau begitu aku ke kantin dulu ya Re," pamit Febri.

 Aku hanya mengangguk dan menatap punggung Febri yang pergi menjauh.

 Kamu nggak tahu rasanya Feb, batinku perih. Kamu nggak bisa mengerti betapa aku sangat mencintai Dio lebih dari apapun.

      ~o0o~

  Aku menatap bayangan wajahku di cermin. Berpikir apakah aku harus mengganti model rambut agar terlihat lebih segar sekaligus mengubah suasana hati. Dulu Dio selalu memuji rambutku yang tebal dan lembut karena selalu kurawat, dan melarangku untuk memotongnya. Apakah sekarang aku harus memendekkannya?

 Tiba-tiba sepotong tangan dengan jemari kurus panjang membelai kepalaku dari belakang.

 Aku menjerit kaget dan sontak membalikkan badan.

 Tangan siapa itu tadi?

 Tidak ada siapa-siapa di dalam kamarku.

 Dengan gemetar aku berlari keluar kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun