Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bujis

6 Desember 2018   16:27 Diperbarui: 7 Desember 2018   09:46 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh ... Jadi kita nggak usah test DNA segala ya Kak?" tanyaku.

Kak Anita menggeleng dan tersenyum. "Semuanya cocok. Manjanya juga sama. Masih kayak dulu. Tadi dia meluk aku sambil nangis. Rasanya sama persis seperti pelukannya dulu. Waktu kita ambil dia dari rumah yatim piatu. Yah, kejadian ini memang aneh, sih. Nanti kita konsultasikan dengan orang yang mengerti hal seperti ini. Tapi untuk saat ini, kami berdua yakin, itu memang Adit."

"Ohhh. Ya syukurlah Kak, kalau  begitu," ucapku lega.

"Rara, kamu nggak keberatan kan, kalau ada Adit di rumah kita? Dia itu seharusnya kakakmu lho," Kak Anita tertawa kecil, "Tapi karena Adit sekarang masih berumur lima  tahun, yah, kamu boleh panggil dia adik."

Rara tersenyum, "Nggak apa-apa kok Ma, malah Rara senang, jadi punya teman di rumah."

"Terimakasih ya Sayang," Kak Anita membelai kepala Rara, "Ya sudah, Mama ke dalam lagi ya. Takut Adit nyariin. Kata dokter, dia harus menginap disini satu malam untuk memastikan kesehatannya.  Dia masih shock. Oh ya, Anna, kamu bisa tinggal disini dulu nggak, sama Rara? Mas Bima harus kembali lagi ke kantor malam ini. Aku juga mau ke kantor dulu, setelah itu pulang ambil pakaian buat Adit."

"Bisa Kak," sahutku.

                                    ~ o0o ~

 

Jam sepuluh malam. Kak Anita belum kembali ke rumah sakit.

Rara tertidur pulas di atas sofa panjang di sudut ruang kamar rawat inap. Sementara aku mengambil tempat di sofa kecil dekat tempat tidur Adit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun