Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sakti

25 Oktober 2017   11:32 Diperbarui: 29 November 2017   12:36 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kata orang-orang, kau telah ada sejak lama.

Sudah tua sekali.

Kau ada saat nama desa kami diputuskan sembarangan oleh sesepuh desa yang kebingungan menyambut kedatangan tiba-tiba para petugas pendata kewarganegaraan.

Waktu pasukan pejuang pulang membawa ratusan kebanggaan sekaligus ribuan torehan luka membekas di sanubari.

Kau adalah saksi hidup peristiwa kalahnya komplotan perampok legendaris oleh jagoan-jagoan desa yang menumpahkan banyak darah kematian.

Sisa-sisa makhluk terselamatkan dari amukan puting beliung yang meluluhlantakkan seluruh penjuru desa beserta penghuninya.

 

Kata ibu, kau membuatnya lelah karena harus berjalan memutar sampai jauh setiap pulang pergi ke pasar.

Kata Bu Guru, kau mempengaruhi murid-murid menjadi nakal dan malas belajar.

Kata Pak Mantri, kau menebar penyakit pada semua orang.

Kata Mbak Sri, kau penyebab kekasih hatinya tak kunjung datang kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun