Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suar-suar Rindu

9 Juni 2019   13:19 Diperbarui: 9 Juni 2019   13:21 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Jangan ada sesal, di dinding batu itu jamur-jamur mengambang bagai pernak yang dipernikkan.

Menghiasi redup rembulan dan awan lindap jatuh ke lorong-lorong yang paling rindu

Atapnya adalah matahari dengan serpih peluh-peluh jiwa yang mengangakan luka-luka kehilir perih air mata,

Sang penyair menyimpan bilur-bilur tanpa cahaya, lebam mengangkat aroma suhu bumi yang paling lirih

Dalam kalimat-kalimat tanpa  tanda tanya, dijawab desir angin yang mengugurkan putik daun.

Ketika tapa sampai di ujung langit diguratnya sebuah syair dengan anyir darah dan airmata

Diksi-diksi telah sampai.

Jemari matahari telah mencuri celah-celah batu hingga mengeringkan tiap jengkal lumut, labirin-labirin yang lindap menjadi keras,

Syair penyair telah cair mengalir jauh tak terengkuh ke samudra

Melayarkan semua kenangnya, membungkus cahaya-cahaya tersisa menjadi suar-suar rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun