Kepak sayap bulan Mei, gugur sebuah tanda
Tentang persuaan, saat tangis pertama
Lima puluh dua tahun berlalu
secuil senyum bahagia seorang ibu
Airmatanya embun, dalam cinta ranum
Buah hati  mempertaruhkan seutas nyawa
Kini, tidak lagi dewasa, menua bersama rasa
Sepanjang doa' bunda yang tak reda-reda
Dengan airmata
Sembilan Mei,
Masih sempat kutemui dalam jejakku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!