Mohon tunggu...
Rizal De Loesie
Rizal De Loesie Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Lelaki Penyuka Senja

Rizal De Loesie, Terkadang Rizal De Nasution dari Nama asli Yufrizal mengalir darah Minang dan Tapanuli. Seorang Lelaki yang sering tersesat di rimba kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanah Leluhur

8 Januari 2019   09:47 Diperbarui: 8 Januari 2019   10:41 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di mana cicit murai,  dahan ceria dedaunan

Di sini, katamu dahulu keindahan menyatu

Merasuki pribadi dan tata krama budaya itu

Kelembutan dan desau bayu

Daunan kering yang jatuh melayang

Dihamparan ilalang tak henti bergoyang

Luas cakrawala di ujung kaki

Sejuknya menyerap dupa dan doa

 

Dari sini, adalah perbukitan tersisa

Belum sempat di garis dan di petaki

Sebentar lagi dikalungi kawat berduri

Ambisi manusia tiada henti

Jauh hampar pandang kelembah, dahulunya jurang

Atap gedung dan rumah mewah. Berkilau bias matahari

Tak ada ruang tersisa, tak ada jeda kembara

 

Tanah-tanah kita, bukan lagi milik kita

Tanah menjadi rumah, rumah digusur jadi losmen

Menjelma hotel dan cottage.

Kita tak sempat jadi tamunya,

Apalagi pemiliknya

Inilah dendang sunyi anak negeri

Menatap megah dari bawah

Inilah  deru pembangunan

Membagun dan menghapuskan

Membangkitkan dan menghilangkan

 

Kita dihiasai pernik modernisasi,

Dengan standar operasi

Masuk ketanah leluhur  sendiri

Harus lapor sana sani,

Bukankah  di tanah ini  darah tumpah

Darah pahlawan dan leluhur

Kita sudah terbiasa mengukur

Tak lagi tafakur

**

 

Bandung,  8 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun