Lalu sejenak kepakku lelah, mengibas cabikan awan
Menyisir terik matahari diantara deru ombak dan tukik camar
Melukis garis pantai tiada aku mampu meraba ujung,
Bebatuan mencengkram telapak jiwa yang papa
Betapa senandung renyai pun tak membasahi,
**
Menyusuri terus lorong waktu, dalam kecamuk duka
Lahir dari kata hati yang terus menguji,
Ke arah manakah berlabuh membuang sauh,
Ombak tiada sempat memberi tanda, karang hanya menghampar
Setakat senja tiba, angin memilin ulu hati dalam wadah sunyi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!