Mohon tunggu...
Yuestika Kerenhapukh
Yuestika Kerenhapukh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

international relations student. curious by nature, often found sitting in front of a laptop, surrounded by dog fur. (views expressed here are my personal opinion)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ekofeminisme, Ketika Perempuan Berjuang untuk Ibu Bumi

7 Maret 2020   19:31 Diperbarui: 7 Maret 2020   20:10 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
credit: globalgreen on pinterest

Ya, memang kritik itu penting, dan gerakan ekofeminis sendiri juga harus inklusif bagi perempuan mana pun yang ingin berpartisipasi. Tetapi jelas bahwa apa pun yang terjadi, gerakan lingkungan sejati membutuhkan perempuan untuk berhasil.

References

Estévez-Saá, M., & Lorenzo-Modia, M. J. (2018). The Ethics and Aesthetics of Eco-caring: Contemporary Debates on Ecofeminism(s). Women's Studies, 123-146.

Loyola University Health System. (2013). Irregular periods in young women can be cause for concern. Chicago: Loyola University Health System.

Madsen, D. L. (2000). Feminist Theory and Literary Practice. London: Pluto Press.

Misiroglu, G. (1999). Girls Like Us: Forty Extraordinary Women Celebrate Girlhood in Story. California: New World Library.

Artikel in dibuat untuk memenuhi tugas dari ibu Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.Sc., sebagai dosen mata kuliah studi keamanan internasional di Universitas Sriwjaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun