Mohon tunggu...
Yudo AgilKrisnadi
Yudo AgilKrisnadi Mohon Tunggu... Editor - MAHASISWA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kaitan Antara Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan Masalah Anak Jalanan

22 Oktober 2019   06:37 Diperbarui: 22 Oktober 2019   07:05 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan dan pertumbuhan dimulai dari awal lahir hingga tua. Pengawasan orangtua juga tak lepas dari perkembangan dan pertumbuhan dan sangat berpengaruh bagi anak. Namun, bagi anak-anak jalanan hal itu sangat berdampak bagi perkembangan dan pertumbuhannya. Seperti yang kita ketahui bahwa anak yang lahir di jalan pasti memiliki masalah dalam kehidupannya. Dimulai dari masalah keluarga, misalnya orang tua yang tidak mampu membiayai hidup anak akan menelantarkannya seenaknya saja. Contoh lain yaitu, ketika anak lahir dari keluarga yang kurang mampu dan kesalahan orangtua, orangtua akan memperkejakan anak di jalanan seperti menjadi: pengamen, pengemis, penjual, dan lain sebagainya.

Teman bermain juga sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak. Anak yang tumbuh dari lingkungan yang baik akan menghantarkan anak untuk berperilaku yang baik pula. Sedangkan anak yang tumbuh dari lingkungan yang buruk  akan berperilaku sebaliknya, yaitu akan beperilaku tidak sesuai dengan hal-hal pada umumnya. Sebagaimana anak jalanan, mereka tumbuh dari lingkungan dan pergaulan yang buruk, maka perilaku buruk pada lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh pada anak. Seperti contoh, anak jalanan pada usia yang masih remaja sudah berani meminum minuman keras, merokok, dan bahkan ada juga yang sampai mencuri.

Menurut Baldwin dan Holmes (dalam Calhoun dan Acocella 1995), terdapat beberapa faktor pembentuk konsep diri, khususnya konsep diri remaja, yakni (1) orangtua sebagai kontak sosial yang paling awal yang kita alami, dan yang paling kuat, apa yang dikomunikasikan oleh orangtua pada anak lebih menancap daripada informasi lain yang diterima anak sepanjang hidupnya, (2) kawan sebaya yang menempati kedudukan kedua setelah orangtuanya dalam mempengaruhi konsep diri, apalagi perihal penerimaan atau penolakan, peran yang diukir anak dalam kelompok teman sebayanya mungkin mempunyai pengaruh yang dalam pada pandangan tentang dirinya sendiri, (3) masyarakat yang menganggap penting fakta-fakta kelahiran di mana akhirnya penilaian ini sampai kepada anak dan masuk ke dalam konsep diri, dan (4) belajar di mana muncul konsep bahwa konsep diri kita adalah hasil belajar, dan belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri kita sebagai akibat dari pengalaman (Calhoun dan Acocella 1995).

Habungan Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan dengan Kehidupan Anak Jalanan

Dalam jurnal Psikologi Perkembangan yang ditulis oleh DR. Ernawulan Syaodih, M. Pd bahwasanya prinsip-prinsip perkembangan anak dibagi menjadi sembilan, yaitu :

  • Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek. Perkembangan bukan hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. Perkembangan aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih tersembunyi. Perkembangan tersebut juga berlangsung terus sampai akhir hayatnya, hanya pada saat tertentu perkembangannya lambat bahkan sangat lambat, sedangkan pada saat lain sangat cepat. Jalannya perkembangan individu itu berirama dan irama perkembangan setiap anak tidak selalu sama.
  • Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seorang anak mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti keterampilan atau estetika kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya, ada anak yang keterampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir dan hubungan sosialnya agak lambat.
  • Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan sesuatu segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa berjalan, anak bisa meraban sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.
  • Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara normal perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi-situasi tertentu dapat juga terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.
  • Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih khusus. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya kemampuan-kemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan memegang benda besar dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan tetapi dengan kelima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat memegang dengan beberapa jari, dan akhirnya menggunakan ujung-ujung jarinya.
  • Secara normal perkembangan individu mengikuti seluruh fase, tetapi karena faktor-faktor khusus, fase tertentu dilewati secara cepat, sehingga nampak ke luar seperti tidak melewati fase tersebut, sedangkan fase lainnya diikuti dengan sangat lambat, sehingga nampak seperti tidak berkembang.
  • Sampai batas-batas tertentu, perkembangan sesuatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan juga faktor lingkungan. Kondisi yang wajar dari pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang wajar pula. Kekurangwajaran baik yang berlebih atau berkekurangan dari faktor pembawaan dan lingkungan dapat menyebabkan laju perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat.
  • Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya. Perkembangan kemampuan sosial berkembang sejajar dengan kemampuan berbahasa, kemampuan motorik sejajar dengan kemampuan pengamatan dan lain sebagainya.
  • Pada saat-saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan wanita. Pada usia 12-13 tahun, anak wanita lebih cepat matang secara sosial dibandingkan dengan laki-laki. Fisik laki-laki umumnya tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Laki-laki lebih kuat dalam kemampuan inteleknya sedangkan wanita lebih kuat dalam kemampuan berbahasa dan estetikanya

Hal-hal di atas adalah prinsip-prinsip perkembangan anak secara umum. Sebelum menjelaskan tentang hubungan prinsip pertumbuhan dan perkembangan, penulis akan memaparkan masalah-masalah yang dialami anak-anak jalanan sebagaimana dikutip dari jurnal yang berjudul Kehidupan Anak Jalanan di Indonesia: Faktor Penyebab, Tatanan Hidup Dan Kerentaan Berperilaku Menyimpang yang ditulis oleh Herlina Asri, yaitu:

1. Tekanan dari keluarga, mereka dipaksa bekerja di jalanan untuk membantu perekonomian keluarga, sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk bermain.

2. Rentan menjadi korban tindak kekerasan, yang dimaksud di sini adalah baik kekerasan fisik maupun psikologis dari orang tua, sesama anak jalanan, masyarakat, aparat pemerintah, dan lain-lain.

3. Tidak ada jaminan atas pemenuhan dan pelindungan hak-hak dasar anak, terutama pada aspek kesehatan, pendidikan, dan kelangsungan hidup.

4. Memiliki stigma yang melekat, anak jalanan selalu diibaratkan dengan preman kecil, anak nakal, bahkan mereka sering dijadikan alat untuk melakukan kejahatan.

Jadi kaitannya antara prinsip pertumbuhan dan perkembangan dengan masalah anak jalanan adalah masalah-masalah yang dialami oleh anak-anak jalanan akan memengaruhi prinsip perkembangan dan pertumbuhan. Sehingga prinsip-prinsip perkembangan dan pertumbuhan tidak akan berjalan dengan baik. Seperti contoh, dalam kemampuan berpikir anak yang diasuh oleh orangtua dengan benar maka anak tersebut akan dapat berpikir dengan baik. Sedangkan anak jalanan, yang dimana diakibatkan dari masalah-masalah yang berat, mereka akan kurang dalam berpikir dan menerima segala hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun