Mohon tunggu...
Yudi Yurnalis
Yudi Yurnalis Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Hewan di Pemkab Lebong

Lahir di Bandung, 28 Oktober 1983.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anamnesis dalam Kedokteran Hewan

2 Maret 2021   11:51 Diperbarui: 2 Maret 2021   12:05 3494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Dalam dunia medis, termasuk kedokteran hewan anamnesis merupakan langkah awal yang dilakukan oleh seorang dokter hewan sebelum melakukan tindakan medis. Anamnesis adalah pemeriksaan yang dilakukan seorang dokter hewan terhadap pasien melalui teknik wawancara. Anamnesis pada hewan tidak dapat dilakukan karena hewan tidak dapat berbicara, namun hanya dilakukan kepada pemilik hewan (klien) tersebut.

Suatu anamnesis yang terarah dan komprehensif dapat mempermudah penegakan diagnosis sesuai dengan keluhan yang dikemukakan  klien tersebut. Akan tetapi dalam penentuan diagnosis seorang dokter hewan tidak boleh mempercayai anamnesis secara penuh tanpa melakukan pengamatan terhadap hewan yang sakit secara menyeluruh.

Dalam melakukan anamnesis, seorang dokter hewan harus berupaya menciptakan suasana yang kondusif agar klien dapat mengemukakan informasi tentang hewannya secara spontan, jujur, wajar dan tidak berlebih-lebihan. Pada saat saat yang tepat dokter perlu mengajukan pertanyaan yang lebih rinci dan spesifik sehingga dapat diperoleh gambaran keadaan pasien yang lebih jelas, padat dan akurat.

Pada umumnya orang yang paling berkompeten untuk memberikan informasi tentang hewan ialah pemelihara hewan atau petugas kandang dan pemelihara hewan yang langsung terjun merawat dan memberi makan hewan tersebut. Biasanya klien hewan sibuk dengan pekerjaaan sehari-harinya sehingga kurang tahu sejarah awal munculnya dan perjalanan penyakit tersebut.

Lalu bagaimana cara pembuatan anamnesis yang baik dan komprehensif....

Pembuatan anamnesis adalah unik, artinya berbeda antara satu pasien dengan pasien lain. Seorang dokter harus memahami dan menguasai komunikasi intrapersonal yang baik dalam melakukan wawancara kepada klien. Meskipun demikian ada teknik sistematika yang baku dalam membuat anamnesis yang lengkap, dengan demikian maka tidak terjadi hal yang penting dalam anamnesis yang terlewatkan.

Salah satu sistematika yang lazim dilakukan dalam anamnesis antara lain dengan memastikan identitas hewan dengan lengkap seperti nama, umur, jenis kelamin, jenis hewan dan ras hewan,  dan lain sebagainya. Kemudian ditanyakan keluhan utama seperti tidak mau makan selama berapa hari, ada gejala diare, mual, muntah, batuk, sesak nafas, demam, kejang, ada perdarahan dan keluhan lainnya. 

Kemudian dilanjutkan dengan riwayat perjalanan penyakit sekarang, yakni sejak hewan menunjukan gejala pertama sampai saat dilakukan anamnesis. Langkah berikutnya adalah menanyakan riwayat penyakit terdahulu, baik yang yang berkaitan langsung dengan penyakit yang sekarang maupun yang sama sekali tidak ada kaitannya.

Setelah itu riwayat keseharian hewan dirinci, dengan memperhatikan riwayat makanan dan minuman, riwayat vaksinasi hewan, riwayat kontak dengan hewan yang sakit, riwayat alergi obat, riwayat pertumbuhan dan perkembangan hewan, riwayat keturunan hewan dan riwayat pemberian obat atau penanganan sebelum dilakukan anamnesis.

Dengan cara tersebut dapat diperoleh gambaran tentang hewan tidak hanya yang berkaitan dengan keadaan penyakitnya yang sekarang, tetapi juga status tumbuh kembang hewan dan faktor resiko penyakit yang mungkin terjadi  atau prediksi diagnosa awal dapat ditentukan lebih cepat.

Setelah dilakukan anamnesis yang lengkap, dilakukan pemeriksaan fisik secara klinis yang detail, runut dan teliti. Apabila diperlukan juga didukung pemeriksaan penunjang yang relevan seperti pemeriksaan laboratorium ataupun alat diagnostik yang lain sehingga dapat dihasilkan diagnosa penyakit hewan yang tepat dan terapi pengobatan yang tepat guna dan tepat sasaran.

Lebong, 02 Maret  2021

*)diambil dari berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun