Orang yang tidak menyukai sastra, akan merasa aneh dan heran kenapa seorang menulis puisi atau sajak? Atau Mengapa Penyair Membuat Puisi?
Ada kalanya seorang yang sibuk dia mau dan tidak bisa membaca artikel atau konten yang terlalu panjang, sehingga tidak lagi nampak titik atau koma, apalagi yang kurang menarik minatnya. Kecuali benar-benar diperlukan karena isi content-nya itu sendiri. Terpaksa dibaca karena 'kepentingan'nya.Â
Tapi bagaimanapun pentingnya kalau memang benar-benar sulit dicerna, terpaksa ditinggalkan juga karena bahasa yang berbelit-belit dan sulit dimengerti.
Mengapa Penyair Membuat Puisi
Berikut Alasan Mengapa Seseorang (tidak mesti penyair) itu membuat atau menulis Puisi?Â
Mengapa seorang itu atau penyair itu membuat puisi atau menulis sajak? Apakah hal ini meng-indikasikan kecengengan penulis tersebut? Ataukah Penulisa Puisi atau sajak ini mempunyai maksud, makna atau manfaat lain?
Seseorang itu menulis untaian kata-kata dan dirangkai menjadi Puisi karena:
1. Mengikat Ilham
Secara garis besar puisi mungkin menyampaikan ungkapan rasa yang sedang bergelora dalam jiwanya atau dalam benak kepala. Kalau tidak segera ditulis, niscaya akan lupa. Dan untuk mengingatnya kembali atau memanggil ingatan akan apa yang ditulis tersebut bukan hal yang mudah, dan hampir bisa dipastikan mustahil dan tidak bisa dipanggil atau diingat kembali, karena sifatnya itu ilham.
2. Ungkapan Rasa atau Perasaan
Terkadang cukup berisiko untuk mengungkapkan perasaan yang sedang dialami. Konsekuensinya bisa menyinggung pihak-pihak tertentu secara langsung, bahkan bisa berurusan dengan hukum, kalau misalkan perasaan kesal marah diterjemahkan ke dalam bentuk gerak fisik atau motorik.Â
Selain merusak tatanan juga bisa saja berakhir masuk ke dalam jeruji besi penjara, minimal perang dingin dengan orang yang terlibat.