Mohon tunggu...
Yudistira Pratama
Yudistira Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Sang Pemimpi(n)

Lantang tanpa suara!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Tes TPA dan TOEFL Beasiswa Bappenas (Beasiswa Khusus PNS)

10 Maret 2020   23:44 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:36 4295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam semangat untuk para pembaca dan para pejuang beasiswa!  

Apabila kita berbicara tentang beasiswa di Indonesia khusus S2 (Strata 2) ataupun S3 (Strata 3) tentu tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari Beasiswa LPDP, KOICA, AAS, dan berbagai platform Beasiswa lainnnya yang diberikan oleh negara luar ataupun instansi pemerintah dan swasta dapat kalian temukan dengan mudah di dunia maya. 

Kali ini aku ingin berbagi sedikit cerita tentag Beasiswa Pusbindiklatren Bappenas, Beasiswa yang khusus diperuntukkan bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang tentunya PNS tersebut harus masuk kedalam kualifikasi dari beasiswa ini. 

Beasiswa ini biasanya memberikan kesempatan bagi PNS yang ingin melanjutkan jenjang kuliah S2 (Strata 2) dan S3 (Strata 3), dan biasanya beasiswa ini terdiri dari beasiswa reguler dan Beasiswa Afirmasi (Khusus untuk Indonesia Bagian Timur). 

Pemikiran untuk berbagi cerita ini berawal dari diri sendiri yang dulunya sulit sekali untuk mencari informasi ataupun sharing pengalaman dengan orang - orang yang pernah mengikuti seleksi beasiswa ini, pun di dunia maya sekalipun ada tapi tidak begitu detail dijelaskan bagaimana pengalaman selama proses seleksi ini berlangsung.

Awal kisah . . . . 

Setelah lulus pendidikan di IPDN dengan gelar S.STP (D IV) pada tahun 2017 prioritas utamaku selanjutnya adalah melanjutkan pendidikan pada jenjang S2 (Strata 2), besar harapan kala itu untuk melanjutkan studi ke luar negeri ataupun ke salah satu Universitas ternama di Indonesia, namun apa daya ketidaksukaanku dengan pelajaran bahasa inggris semasa sekolah membuat mimpi itu terbelenggu oleh ketentuan yang mempersyaratkan bahwa calon penerima beasiswa Luar Negeri wajib memiliki skor TOEFL 500 ke atas dan untuk memenuhi persyaratan itu sangatlah tidak mudah, terlebih kesibukan saat bekerja dan minimnya fasilitas untuk melatih kemampuan Bahasa Inggri di tempatku bertugas sekarang.

Aku mulai mengenal Beasiswa Pusbindiklatren Bappenas dari teman - teman yang menyebarkan informasi tentang beasiswa ini ke grup Whatsapp. Pertama kali  mengenal Beasiswa ini aku sangat tertarik untuk segera ikut mendaftar, pertimbanganku kala itu Beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dimana peminatnya pasti memiliki kesibukan yang sama apabila harus meluangkan waktu untuk belajar ataupun sekedar latihan soal dalam mempersiapkan diri mengikuti seleksi beasiswa ini. 

Satu hal lagi yang membuat aku tertarik untuk mendaftar adalah persyaratan yang mewajibkan setiap calon penerima beasiswa untuk mengikuti tes TOEFL yang diselenggarakan oleh penyelenggara menjadi penambah semangat untuk segera mendaftar, kenapa? karena beberapa penyedia Beasiswa untuk S2 (Strata 2) mempersyaratkan calon penerima beasiswanya untuk mendaftar dengan sertifikat TOEFL yang dikeluarkan oleh lembaga ETS (Educational Testing Service) yang mana untuk mendapatkan sertifikat tersebut kita harus melaksanakan tes di tempat- tempat yang telah ditentukan oleh pihak ETS dan menurutku itu sangatlah rumit bagi orang yang sudah bekerja, terlebih tempat pelaksanaan tesnya lumayan jauh dari tempatku bertugas. 

Pada awal tahun 2019 mengenal beasiswa ini aku berkeinginan untuk mendaftar ke Universitas Luar Negeri sebagai pilihan prioritas,  karena nantinya pada saat mendaftar kita akan diberikan kesempatan untuk memilih 5 (Lima) Program Studi Dalam Negeri, beberapa program Linkage, dan beberapa pilihan prodi di Luar Negeri, nah.. dari ketiga isian ini (Tidak wajib diisi semua) kita wajib memilih mana yang harus di prioritaskan. 

Semangatku sudah menggebu kala itu, tapi sayangnya langkahku untuk mendaftar pada Program Beasiswa Pusbindiklatren Bappenas untuk Tahun Akademik 2019 harus tertunda, karena salah satu persyaratannya adalah pendaftar wajib berstatus sebagai PNS 100% dengan masa kerja minimal 1 (satu) Tahun. Sayangnya statusku sebagai PNS 100% belum genap 1 (satu) tahun sehingga semangat itu harus tertunda hingga pembukaan Beasiswa berikutnya untuk Tahun Akademik 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun