Tidak banyak yang bisa saya catat dan share di hari ke dua belas ini karena aktifitasnya hampir sama dengan hari-hari sebelumnya, yaitu menghabiskan waktu di hotel dan Masjidil Haram. Tapi hari ini ada dua kejadian yang akan senantiasa saya ingat. Pertama-tama, saya dapati badai atau kabut debu yang cukup pekat. Dan ini baru pertama kali saya lihat dan saya rasakan. Gambarannya seperti kabut atau badai asap yang sering melanda Indonesia. Jarak pandang jadi tidak terlalu terang karena debu bertebaran dimana-mana.
Lalu yang kedua adalah dimana akhirnya saya dapati suara khas imam Masjidil Haram (juga Masjid Nabawi) yaitu Abdurrahman as-Sudais atau yang biasa dikenal dengan Syeikh Sudais. Masya Allah.. Alhamdulillah... Suara imam yang selama ini hanya bisa saya nikmati melalui murotal MP3 akhirnya bisa saya dengarkan secara langsung. Walaupun tidak bisa melihat secara langsung sosok orangnya, namun suaranya ketika menjadi imam di seluruh sholat wajib hari ini, cukup membuat saya lagi-lagi terharu.
Betapa kebahagiaan berada di Masjidil Haram ini terus saya rasakan. Semua pastinya tidak lepas dari kehendak dan kemurahan dari Allah SWT. Saya bersyukur dan terus bersyukur, Alhamdulillah...
Catatan dan tips: tetap bawa serta gunakan masker dan kaca mata selama berada diluar hotel. Dan jika masih punya persediaan masker dalam jumlah banyak, bawa lebih karena sering kali kita mendapati jamaah lain (khususnya dari Indonesia) lupa bawa dan memerlukan masker itu.
Bisa juga membawa buff (masker bahan yang biasa dipakai para pengendara motor) sebagai pengganti masker karena bisa dicuci-pakai.