Mohon tunggu...
YUDI MASRAMID
YUDI MASRAMID Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Dari pekerja medis ke Asuransi dan BUMN....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Elizabeth di Hari-hari Perang Dunia ke-2

14 September 2022   21:29 Diperbarui: 15 September 2022   04:23 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehidupan Elizabeth, dari kelahirannya hingga pernikahannya|Kredit: AFP / pengeditan RTL | Tanggal: 29/10/2021 

Jika diungkap ceritanya, bisa jadi waktu remaja Ratu Elizabeth II tomboy. Ketika dia lahir, tidak ada yang membayangkan bahwa dia akan menjadi ratu.Tahta itu ditujukan untuk paman dan anak-anaknya.

Namun, setelah pengunduran  yang mengejutkan dari sang paman, garis suksesi takhta Inggris bergeser dan lintasan mahkota menjadi jelas, dia akan menjadi Ratu Inggris.

Elizabeth Alexandra Mary  lahir pada 21 April 1926 . Dia adalah anak pertama dari Pangeran Albert, Duke of York (calon George VI) dan istrinya, Elizabeth Bowes-Lyon, yang dikenal semua orang sebagai "Ibu Ratu".

Elizabeth lahir melalui operasi caesar pada pukul 2.40 pagi di kediaman kakek neneknya di London di 17 Bruton Street, Mayfair.

Menurut ceritanya Ratu Elizabeth II merupakan kepala negara terakhir yang pernah mengalami Perang Dunia Kedua. 

Ketika Perang Dunia Kedua meletus, Elyzabeth berusia tiga belas tahun.

 Negaranya Inggris salah satu yang dibombardir oleh angkatan udara Jerman dengan hebat.

Meski diancam maut, keluarga kerajaan menolak untuk mengizinkan Elizabeth dan saudara perempuannya dievakuasi ke Kanada.

 Putri Elizabeth mengendarai ambulans pada April 1945 selama Perang Dunia II. © AP
 Putri Elizabeth mengendarai ambulans pada April 1945 selama Perang Dunia II. © AP

Anak-anak saya tidak akan pergi ke mana pun tanpa saya, raja juga tidak akan pernah pergi," jelas ibunya Elyzabeth yaitu  istri Raja George VI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun