Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulislah dengan Membawa Keresahan

8 Oktober 2020   08:15 Diperbarui: 8 Oktober 2020   17:17 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menulis blog. (sumber: unsplash.com/@nickmorrison)

Fiersa Besari | Source: Liputan6.com (Dok: kapanlagi.com)
Fiersa Besari | Source: Liputan6.com (Dok: kapanlagi.com)

Banyak hal yang kita temui dalam keseharian kita, pasti akan menimbulkan banyak sampah di pikiran kita. Sampah ini harus dikeluarkan, jika tidak dikeluarkan maka sampah ini akan membusuk dan membuat pikiran kita kotor.

"Pikiran Kotor" ini tidak hanya memiliki artian seperti berpikiran mesum saja, bentuk dari pikiran kotor ini adalah berbagai hal negate yang muncul pada kita, sperti marah-marah, memaki dan lainnya.

Dua konsep yang  dibawa Raditya Dika dan Fiersa Besari ini sebenarnya tak jauh berbeda. Keresahan adalah bentuk respon kita saat ada tumpukan sampah di pikiran kita. Sampah ini harus segera dikeluarkan supaya pikiran kembali jernih.

Ilustrasi tenang setelah menulis | Source: freepik.com
Ilustrasi tenang setelah menulis | Source: freepik.com

Tip Menulis dari Saya

Dibandingkan dengan Fiersa Besari dan Raditya Dika, saya bukanlah apa-apa, namun saya memilikisedikit tip yang  saya kira bisa berguna untuk anda supaya bisa menulis dengan lancar.

Pertama, saya mencari keresahan dari hal  yang ada di sekitar saya, cara saya mencari keresahan bisa bermaca-macam seperti membaca, mengobrol , melihat social media dan lainnya.

Kemudian keresahan ini saya gali lebih dalam, dan saya tuliskan dalam kertas coret-coretan mengenai bagian-bagian terpenting, atau kata-kata kunci dari keresahan ini.

Bagian selanjutnya adalah "connecting the dot".  Kata-kata kunci ini, sudah menjadi titik, namun antara satu dengan yang lainnya, tidak memiliki koneksi, lalu saya hubungkan antara kata yang satu dengan yang lainnya, sehingga memiliki alur.

Membakar Sampah Pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun