Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Menjadi Pakar IT "Dadakan" Saat Berada di Rumah

8 Juni 2020   17:49 Diperbarui: 12 Juni 2020   03:31 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ahli IT (iStockphoto/scyther5) via kompas.com

Saya sudah mengajarkan hal tersebut juga berulang kali, tapi nyatanya beliau masih belum kunjung memahami ceritanya, meskipun sudah berhasil seringkali tulisan yang ada di status WA miliknya susah untuk dipahami orang lain, ini karena ibu saya salah mengetik (typo), papan ketik yang ada di smartphone yang bermodel qwerty ini masih terlalu sukar dibanding papan ketik yang ada di handphone terdahulu.

Ilustrasi kekesalan saat menggunakan handphone| Source: freepik.com
Ilustrasi kekesalan saat menggunakan handphone| Source: freepik.com
Ada pula kejadian lain, dimana ibu saya sudah ribut dan akan menjual handphonenya karena sudah tak bisa digunakan untuk mengirim pesan WA, dikira handphone tersebut sudah rusak.

Tak lama setelah saya periksa, saya menyadari jika masa aktif paket internetnya telah habis, lantas saya teatering kan handphone beliau dengan handphone saya sehingga bisa kembali terhubung dengan internet.

“Anak Lanangku Kok Pinter Banget”

Puji ibu kepada saya, saya hanya tersenyum, saya biarkan saja beliau menganggap jika selain kuliah di jurusan Teknik Kimia, anak laki-lakinya ini juga seorang ahli dalam bidang teknologi.

Orangtua = Gaptek?
Tidak semua orangtua itu gaptek. Saya pernah menemui beberapa orangtua yang seumuran dengan orangtua saya, atau bahkan lebih tua, tapi mampu mengoperasikan smartphone dengan baik.

Orang tua menggunkan smartphone | Source: Freepik.com
Orang tua menggunkan smartphone | Source: Freepik.com
Gapteknya orangtua ini lebih disebabkan oleh ketidakmauan mereka untuk mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan zaman saat ini terjadi begitu cepat, hal-hal yang di masa muda orang tua saat ini tidak terbayangkan akan terjadi, ternyata bisa terjadi saat ini.

Orang tua seperti ibu saya yang sudah berumur di atas 50 tahun saat ini, pastinya di masa mudanya dulu tidak pernah merasakan rasanya berbalas pesan dengan cepat dengan WA, tidak bisa pula bertatap muka dengan orang yang berada jauh di sana dengan menggunakan video call.

Dalam kasus ibu saya, beliau masih dalam level “mending”, karena pada akhirnya mau untuk belajar mengenai perkembangan teknologi saat ini. Ada tingkatan yang lebih parah lagi yaitu jika sudah “takut” akan perubahan teknologi.

Orang yang sudah takut dengan perkembangan teknologi tidak akan lagi mau menggunakan teknologi yang sudah berkembang saat ini.

Penutup
Teknologi sejatinya digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia, apa jadinya jika kita malah tidak mau atau bahkan takut dengan teknologi yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun