Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Berkat "Mr. Lockdown", Kota Tegal Sudah Siap Menghadapi New Normal

4 Juni 2020   17:07 Diperbarui: 4 Juni 2020   17:09 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Billboard Mr.Lockdown Indonesia | Dok. Pribadi 

Nampaknya masih belum, kebanyakan memang sudah memakai masker, tapi masih ada orang orang yang belum mengenakan masker, lagipula ketika berada dalama keramaian, orang orang masih berdesak-desakan.

Kita kembali membahas mengenai “Mr.Lockdown”, sebenarnya sah sah saja jika bapak Dedy menginginkan untuk menjuluki dirinya sebagai “Mr.Lockdown” karena sebelum adanya aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), beliau memutuskan untuk melakukan lockdown di kota Tegal.

“Benar saya ini Mr. Lockdown dan pak wakil walikota ini Mr.Beton”

Begitu ungkapan bapak Dedy Yon Supriyono di Balai Kota Tegal, dalam acara penerimaan bantuan dari Industri Jasa Keuangan.

Dedy Yon Supriyono Walikota Tegal | Source : lokadata.id( Foto : Raihansyah Ramadhan) 
Dedy Yon Supriyono Walikota Tegal | Source : lokadata.id( Foto : Raihansyah Ramadhan) 

Upaya Pencitraan.

Tapi dengan pemasangan billboard ini lain cerita, banyak pihak jika hal ini sudah masuk kedalam unsur politis berkaitan mengenai upaya beliau untuk terpilih kembali sebagai walikota di periode mendatang.

“Di awal awal momentum memang bagus, beliau (Dedy Yon) mendapat apresiasi di masyarakat, tapi dengan adanya embel embel “Mr.Lockdown” ini malah kesannya menjadi pencitraan, sangat disayangkan”

Hal tersebut dinyatakan oleh Bayu Arie Sasongko, Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Tegal, tak hanya itu Bayu juga menyayangkan kegiatan buka puasa yang dilakukan bulan ramadhan kemarin, buka puasa yang dilakukan walikota bersama jajaran ASN   di salah satu mall di kota Tegal tersebut, mengabaikan himbauan physical distancing.

Euophoria Berlebihan.

“Harusnya tak perlu melakukan euphoria karena ini bukan kompetisi, dan covid-19 statusnya sampai saat ini adalah bencana nasional, wilayah di sekitar kota Tegal juga mengalami kenaikan jumlah kasus yang pasien covid-19” Bayu menambahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun