Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rebahan Juga Bisa Tetap Produktif

20 Maret 2020   09:38 Diperbarui: 20 Maret 2020   09:59 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : freepik.com

Sejak ada himbauan untuk membatasi kontak dengan lingkungan yang ramai, atau istilahnya adalah social distance, dikarenakan pandemic covid 19 yang jumlah kasusnya semakin meningkat di Indonesia ini. Tempat yang dipenuhi banyak orang macam kantor dan sekolah ditutup untuk sementara waktu.

Meskipun kantor dan sekolah ditutup, tetapi bukan berarti ini adalah liburan, faktanya murid sekolah harus tetap belajar meski tidak melalui tatap muka langsung, begitu pula dengan karyawan kantor yang dihimbau melakukan "work from home"

Work From Home.

Secara terjemahan, "work from home" berarti bekerja dari rumah, artinya meskipun tidak berada di kantor, para karyawan tetap bekerja dari rumahnya, tentu dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.

Salah satu aplikasi yang digunakan untuk work from home ini adalah zoom, aplikasi zoom ini bisa digunakan untuk melakukan rapat secara online, aplikasi ini menjadi populer setelah beberapa waktu yang lalu menteri keuangan ibu Sri Mulyani menggunakannya, untuk memberikan keterangan pers mengenai anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN).

Di era serba online seperti sekarang, pertemuan tatap yang tidak dilakukan secara langsung, seperti rapat virtual macam sekarang ini bukan hal yang baru, apalagi untuk generasi milenial, yang  sudah terbiasa menghadapi perubahan sedari mereka mereka kecil hingga dewasa seperti sekarang ini.

Hal Yang Mudah Untuk Milenial

Generasi milenial atau dalam bahasa Indonesia disebut generas langgas, adalah sebutan untuk mereka yang lahir dari tahun 1980 hingga 2000. Saat kecil generasi milenial, terbiasa hidup dengan teknologi yang minim, tapi semakin hari perkembangan teknologi mengiringi perkembangan generasi millennia, dari dulu zaman telepon hanya bisa dilakukan di telepon rumah atau wartel (warung telepon), hingga telepon bisa menggunakan telepon genggam, lalu telepon genggam yang juga tidak hanya bisa untuk telepon, bisa untuk bersosial media dan banyak hal lainnya. Dengan terbiasa menerima perubahan, generasi milenial menjadi generas yang bisa menerima dan mengikuti perubahan secara cepat.

Meskipun punya keunggulan seperti mampu menghadapi perubahan secara cepat, generasi milenial juga punya kebiasaan buruk yaitu menginginkan sesuatu yang serba praktis dan instan, karena dengan menyelesaikan hal dengan praktis, mereka bisa cepat berisitarahat dan bersantai santai.Karena kebiasaan yang senang bersantai-santai ini, munculah istilah "kaum rebahan" .

Kaum Rebahan Tetap Produktif.

Kaum rebahan seringkali dipandang negatif, tapi sejatinya kaum rebahan adalah intrepestasi dari generasi milenial yang ingin melakukan hal secaara kritis dan praktis tanpa perlu membuang banyak tenaga waktu, tenang saja, mereka tetap produktiff dan kitis kok, buktinya saat aksi gejayan memanggil, kaum rebahan ikut turun ke jalan memberikan aksi yang kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun