Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perkataan dari Seorang Guru

6 Februari 2020   14:38 Diperbarui: 6 Februari 2020   14:46 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Freepik.com

Beberapa waktu yang lalu ada sebuah pertanyaan yang muncul di jagat sosial media twitter, pertanyaan tersebut adalah "apa perkataan guru yang masih diingat sampai sekarang ?", tidak jelas siapa yang pertama kali mengeluarkan pertanyaan ini, karena ada beberapa akun twitter  populer atau seletwit  yang mengeluarkan pertanyaan tersebut dalam waktu yang hampir bersamaan.

Nostalgia Warga Twitter

Pertanyaan ini cukup menggelitik dan membuat trending twitter, pertanyaan ini membuat warga twitter harus membuka kembali lembaran kenangan masa sekolah, yang berujung kepada momen nostalgia,  tentunya ada banyak kata kata yang diucapkan oleh para guru kita di masa lalu,

Mungkin kata kata mengenai mata pelajarannya sudah kita lupakan karena memang hanya menjadi pengethuan dasar yang sudah terlewatkan. Tetapi  kata kata di luar materi pelajaran,  pasti punya tempat tersendiri dalam memorri kita, kata kata tersebut pasti ada  yang bermakna positif dan ada pula yang bermakna negatif,tentu saja  guru juga adalah manusia biasa, perkataanya bisa benar dan bisa salah.  

Perkataan Negatif yang Tak Terlupa

Ternyata, perkataan yang negatif adalah hal yang lebih di ingat oleh warga twitter, perkataan yang sifatnya meremehkan dan mengintimidasi  dari guru untuk para siswa,  seperti membuat bekas luka yang tak bisa disembuhkan setelah sekian lama. Jadi meskipun sudah sekian lama tak bertemu dengan guru tersbut, perkataannya masih terngiang di kepala para warga twitter.

"Kamu tukang bolos, kamu nggak bisa jadi orang sukses"

"Dasar kamu malas, kamu nggak bisa masuk kampus yang bagus"

Ini adalah contoh beberapa perkataan i, yang paling di ingat oleh para warga twitter, bukankah guru adalah orangtua kita, dan ucapan dari orang tua itu adalah doa, maka apakah pantas jika seorang guru mengatakan perkataan negatif seperti itu, yang seperti mengutuk masa depan siswanya .

Tak ayal pertanyaan ini jadi ajang balas dendam dari para pengguna twitter, untuk melepaskan hal negatif seperti apa yang dulu disampaikan dari guru semasa sekolah dulu,beberapa menjadi sangat emosional dengan mengetikan banyak sekali dalam twetnya, sehingga membuat sebuah utas tersendiri, yang menceritakan kehidupannya dulu seperti apa sehingga dia dicap malas dan terpakasa membolos pelajaran.

Menjadi Motivasi

Tapi tunggu, ternyata ucapan ini yang menjadi cambuk dan  memotivasi para siswa untuk tidak menjadi seperti apa yang guru tersebut katakana. Warga twitter menunjukan jika perkataan  gurunya ini tidak terbukti, dan mereka telah menjadi orang yang  berhasil .

Siswa yang dulunya dianggap tidak bisa menadi orang sukses karena sering membolos pelajaran, sekarang sudah menjadi pengusaha sukses dengan penghasilan yang fantastis, adapula siswa yang dianggap malas, dan disangsikan untuk masuk perguruan tinggi yang bagus,  justru mampu lulus dengan predikat cumlaude di Perguruan tinggi tersebut.

Nasib orang memang tidak ada yang tahu, seorang guru juga bukan peramal yang mengetahui nasib dari para siswanya di masa depan nanti, perkataan negatif mereka sejatinya bukan doa tapi motivasi supaya siswanya mau berusaha untuk sukses di masa depan nanti.

Penutup

Tulisan ini dibuat dengan tanpa sedikitpun tujuan memojokan profesi guru atau pun merendahkan profesi tersebut, saya sebagai penulis juga adalah anak dari seorang guru, orang tua saya juga sering mengatakan hal negatif kepada saya dan kepada siswa mereka di sekolah, tapi itu tentu tidak membuat saya dendam, dan tetap menyayangi orang tua dan guru guru saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun