Setelah lewat 5 kilometer, saya sudah bisa mengatur nafas, stamina cukup terjaga dengan adannya water station,ditambah lagi di jalan banyak warga yang memberi semangat, memang warga Jogja ramah kepada para wisatawan, hal itulah yang membuat saya betah lama tinggal di Jogja ini. Tetapi setelah  masuk kilometer  12  medannya mulai terjal, hanya ada hamparan sawah di kanan kiri, tidak ada warga yang memberikan semangat,  kondisi saya mulai kurang prima, hingga akhirnya di kilometer 15 , saya sudah tak sanggup berlari.
Dari kilometer 15 sampai 18 saya hanya berjalan kaki, baru setelah masuk kompleks candi prambanan, setelah mata sudah dimanjakan dengan melihat candi candi yang jadi warisan budaya yang menawan, saya mendapatkan semangat untuk mulai lari kembali, saya dibohongi oleh marshall, marshall yang saya temui selalu bilang jarak garis finish kurang dari 200 meter, faktanya jaraknya masih 2 kilo , tapi memang begitulah tugas marshall, menjaga pelari supaya tetap optimis bisa sampai garis finish.
Saat garis finish mulai terlihat mata, entah kenapa dorongan semangat makin tinggi, langkah kaki yang tadinya berlari pelan jadi makin cepat  buat lari lebih cepat, mendekati garis finish banyak orang dari berbagai komunitas lari memberi semangat, membuat semangat menjadi kian memuncak.
Akhirnya garis finish sudah terlewati, catatan waktu saya yang ditunjukan di gate menunjukan 3 jam 15 menit, sedangkan catatan waktu yang ada di handphone saya menunjukan 3 jam 5 menit, selisih 10 menit, 10 menit  waktu yang dibutuhkan untuk mencapai gsris start. Meskipun telat, tapi saya merasa sangat gembira karena berhasil mendapatkan PB di waktu 3 jam 5 menit serta  menyelesaikan race ini dan mendapat medali serta kaos finisher yang menjadi bukti.
Tahun terakhir saya tinggal di Jogja, saya berhasil memberikan kenangan manis yang bisa saya kenang di tahun-tahun mendatang,Pelajaran berharga  dari marathon adalah jika marathon bukanlah untuk menjadi siapa yang tercepat, tapi tentang menyelesaikan apa yang telah dimulai, dan juga tentang melampaui  batasan kemampuan fisik.
