Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisata Kuliner dan Lari di Malioboro KulineRUN 2017

11 Desember 2017   01:16 Diperbarui: 11 Desember 2017   01:36 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malioboro Kulinerun 2017 (Dokumentasi Pribadi)

Bertempat di hotel Grand Inna Malioboro yang berada di ujung jalan Malioboro kota Jogjakarta, acara yang diadakan pada hari minggu, 26 Nopember 2017 lalu ini, adalah acara dengan konsep yang unik, perpaduan antara event lari dan wisata kuliner. Berbicara tentang kuliner dan wisata, inilah yang membuat acara ini terlihat begitu seksi dengan banyak peserta ikut berpartisipasi dalam acara ini.

Kategori yang dilombakan adalah kategori 2,5 K, 5 K dan 10 K. Dengan rute sekitar jalan malioboro dan kota Jogja. Faktanya di lapangan, untuk rute 2,5 K menjadi rute jalan santai ibu-ibu dan bapak -- bapak , hanya sedikit yang mau berlari di rute ini, yang berlari justru anak anak yang kebetulan dibawa orangtuanya untuk ikut di acara ini. 

Untuk kategori 5 K dan 10 K, adalah ajang latihan untuk penggiat komunitas lari yang ada di sekitar Jogja.Ada banyak komunitas lari di Jogja, yang terbesar adalah komunitas Playon Jogja, Komunitas Playon Jogja ini juga menjadi Comunity Partner dari acara ini.

Makanan yang disediakan dalam event ini patut diacungi jempol, karena berbagai macam varian kuliner Jogja yang memang sangat menggoda, tapi untuk kesiapan dan keseriusan dalam penyelenggaraan event larinya bisa dibilang mengecewakan. 

Beberpa poin yang membuat peserta kecewa antara lain adalah; Titik finis yang tidak dipersiapkan dengan baik, umumnya untuk mengetahui catatan waktu yang dicapai saat sampai di garis finis disediakan pencatat waktu, tapi dalam acara ini tidak sediakan, dan yang lebih mengecewakan adalah saat sampai finis, peserta justru malah mengantri untuk mendapat medali dan konsumsi. 

Umumnya diacara serupa medali langsung disediakan dan diberikan pada peserta saat mencapai garis finis, ini malah harus mengantre dulu, bahkan antriannya mengular sampai keluar garis finis.

Kekecewaan lain juga didapatkan di awal mulai peserta berangkat dari titik start, waktu yang molor sampai satu jam lebih membuat banyak peserta kecewa. Ditambah dengan tidak terkoordinasinya pembagian antara peserta di kategori 2,5 K, 5 K dan 10 K,pada saat pemeberangkatan hanya di jeda waktu sekitar 5 menit untuk setiap kategorinya, untuk membedakan peserta tiap kategori juga cukup sulit, karena perbedaan hanya terletak di warna BIB yang sangat kecil, tidak ada perbedaan warna kaos untuk lebih memudahkan membedakan antar kategori.

Menjadikan comunity partner dari komunitas lari juga nampaknya menjadi upaya untuk menarik peserta dari komunitas lari tersebut, faktanya komunitas lari tidak memberi porsi yang lebih dari sekedar peserta. Seluruh panitia yang dilibatkan dalam berjalannya acara adalah panitia dari penyelengara acara yaitu pihak hotel Grand Inna Malioboro.

Kekurangan kekurangan ini sebenarnya masih bisa dimaklumi, karena ini adalah kali pertama event ini diadakan, pihak panitia juga masih belum punya banyak pengalaman dalam menangani acara keolahragaan semacam ini, harusnya dengan kekurangan-kekurangan ini, pihak panitia memperbaiki event serupa yang akan digelar tahun depan, karena event ini diagendakan untuk rutin diadakan tiap tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun