Meraba sunyi kali ini tanpa denyut jantung dan hembusan nafas
Hanya milikku yang ada
Di tengah polah angin merasuk celah-celah jendela
berseteru dengan hembusan pendingin udara yang menua
dan berisik baling-baling berputar di luar
Mestinya kutenang tapi tak bisa
Mataku nyaris tak terpejam, bergerak seiring dengan deretan ingatan yang melintas
Tak pernah jeda
Selalu ada, diam tak kemana, tak terusik sekalipun berjajar peristiwa baru
orang-orang baru
Tapi tak pernah ada cinta baru
Memoriku hanya itu-itu saja, hitam putih
karena warna pelangi tetap tak bisa mengalahkannya
luar biasa kamu bagiku seperti raja seumur hidup
bertahta tanpa akhir dan penuh kuasa
Tak sedikit pun memberi tempat dan waktu di benakku
Kamu luar biasa, telah merampas pikiran dan lelahku
Jarum jam merambat pelan, detaknya sangat terasa
Mungkin sudah yang keseribu, kuhitung mundur untuk menemukan lengang
Entah akan sampai angka ke berapa. Â
Cemburu pada kucing sebelah yang lelap sangat di deretan tangga
menikmati senyap, suka-suka memilih kapan dan dimanaÂ
Please, enyah sebentar walau sementara
Ijinkan aku barang sejenak melepas beban, menjemput kantuk
Aku ingin menikmati malam, cukuplah sampai ayam jantan berkokok.
Karena besok kuyakin, kamu akan lagi merajut cerita baru bagiku
Yang akan mengambil seluruh energi dan sejuta emosi
dan memenuhi lagi kepalaku untuk malam berikutnya
Yogyakarta, 15 Juni 2020
(Kala tidak bisa tidur nyenyak)