Mohon tunggu...
Yudi Kurniadi
Yudi Kurniadi Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja

Pekerja konstruksi dan penikmat sepakbola yang lagi suka menulis. Here We Go!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSG Pati, Kiprah Klub Sultan yang Tak Mulus di Liga 2 2021

26 November 2021   17:57 Diperbarui: 26 November 2021   18:07 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain PSG Pati, Osas Saha. (Foto: instagram/psgpati)

PSG Pati adalah salah satu tim pendatang baru di kompetisi Liga 2 2021, mereka sendiri hadir setelah mengakuisisi klub asal Liga 2 Putra Sinar Giri (PSG) Gresik yang baru musim ini promosi setelah berjuang di Liga 3 2019.

Adalah Saiful Arifin yang menjadi pemilik PSG yang baru setelah membeli saham dari pemilik terdahulu. Pria 46 tahun ini adalah Wakil Bupati Pati. Dia boleh dikatakan sebagai orang baru di sepak bola Indonesia, namun memiliki visi dan misi yang khusus untuk memajukan persepakbolaan di Pati dan umumnya, Indonesia.

Selepas memiliki klub, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Saiful Arifin adalah mengembangkan akademi sepakbola. Ia kemudian membangun fasilitas lapangan latihan di daerah Mojosari, Pati. Tak ketinggalan untuk mengurusi akademi Saiful menunjuk eks asisten pelatih Timnas Indonesia, Rudy Priyambada.

Selain merekrut Rudy. Saiful juga membawa seorang untuk diproyeksikan sebagai manajer tim, ia adalah Doni Setiabudi asal Bandung yang sukses mengelola kompetisi Bandung Premier League.

Saiful juga merekrut seorang pelatih untuk menangani PSG Pati berkompetisi di Liga 2, dia adalah Ibnu Grahan. Sang pelatih dan manajer yang terpilih diberikan tugas untuk merekrut pemain untuk memperkuat tim PSG Pati di Liga 2 2021.

Seiring berjalannya waktu, karena PSG Pati ini memiliki visi dan misi yang jelas ditambah juga fasilitas latihan yang pol abis, akhirnya menarik minat salah satu youtuber Atta Halilintar untuk mengakuisisnya. 

Akhirnya terjadilah kesepakatan untuk mengambil alih kepemilikan klub, Atta Halilintar tak sendirian dalam mengakuisisi PSG Pati. Suami Aurel Hermansyah itu mengajak sahabatnya yang merupakan pengusaha bernama Putra Siregar.

Usai menjadi pemilik baru, Atta Halilintar memiliki niat untuk mengganti nama klub menjadi AHHA PS Pati. Namun niatan tersebut terbentur aturan dari PSSI. Akhirnya nama PSG Pati tetap dipakai untuk kompetisi Liga 2 2021.

Sontak, nama PSG Pati kemudian menjadi klub yang paling banyak dicari oleh warganet dan jadi pusat perhatian. Apalagi setelah merekrut para pemain yang berpengalaman dan memiliki nama besar.

Para pemain rekrutan itu adalah, yakni eks pemain Timnas Indonesia Nurhidayat Haji Haris, Yudha Febrian, Sutan Zico, dan Zulham Zamrun. Ada juga eks Arema FC Syaiful Indra Cahya, serta eks Sriwijaya FC Risky Novriansyah.

Dengan materi skuad tersebut, tentunya bagi PSG Pati atau AHHA PS Pati memiliki modal mumpuni untuk bersaing di Liga 2 2021. Sejumlah pemain berpengalaman yang pernah berkostum tim nasional Indonesia ada di klub ini.

Kini, upaya PSG Pati bertarung di Liga 2 2021 tengah dipertanyakan. Skuad mewah, tim yang berlabel klub sultan tengah memudar. Sepanjang kompetisi mereka mengalami kesulitan bersaing dengan tim-tim lainnya.

PSG Pati sempat berbenah pada putaran kedua, yakni mengganti pelatih dari Ibnu Grahan kepada eks Persik Kediri Joko Susilo, kemudian juga mendatangkan pemain naturalisasi Osas Saha dan pemain muda berbakat asal Aceh, Muhammad Fayrushi.

Tapi belakangan ini dari empat tim yang dilabeli klub Sultan tengah berlomba mendapatkan tiket ke babak selanjutnya, hanya PSG Pati yang malah sedang berjuang menghindar dari zona degradasi. Pasalnya hasil minor yang didapatkan klub berjulukan Java Army itu membuat langkah menuju 8 besar telah tertutup.

Zulham Zamrun dkk harus berjuang mati-matian di laga terakhir mereka bila tak ingin terdegradasi. Laga melawan Hizbul Wathan menjadi pertandingan hidup mati karena kedua kesebelasan hanya terpaut 1 poin.

Meskipun pada posisi di klasemen sementara Grup C, PSG Pati memiliki posisi lebih baik dengan duduk di posisi ke- 5 sementara Hizbul Wathan sebagai juru kunci.

Pelatih Joko Susilo menyebut banyak kendala yang dialami oleh timnya sehingga menambah beban yang berimbas pada prestasi klub, yakni soal pemain yang tengah dihadapi PSG Pati, seperti akumulasi kartu, cedera, dan hukuman.

"Sebenarnya kami tidak layak di posisi ini. Tapi kami tidak akan pernah menyerah," ungkap Joko Susilo.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun