Ketiadaan sosok striker murni di tim West Ham United rupanya tidak membuat tim yang dipoles oleh David Moyes melempem. Malahan penampilan mereka makin impresif, bagaimana itu bisa terjadi?
Tentunya hal tersebut tidak lepas dari taktik jitu yang dikembangkan oleh sang pelatih, David Moyes. Pria yang juga sempat melatih Manchester United itu, beberapa waktu lalu sempat mengatakan bahwa ia sebenarnya ingin memiliki striker murni usai Sebastien Haller keluar dari West Ham pada Januari lalu.
"Kami punya uang untuk dibelanjakan, setelah menjual Haller, banyak nama yang dikaitkan dengan klub ini, tapi tidak ada yang sesuai dengan kriteria yang kami inginkan," tutur Moyes seperti dikutip dari Football London.
Sebagai fans West Ham, saya memahami bahwa The Hammers seharusnya mendatangkan striker baru dan menjadi prioritas utama pada jendela transfer awal musim 2021-2022. Namun sayangnya hal itu urung dilakukan oleh Moyes.
Tentunya hal itu sempat membuat cemas para fans, apa mungkin dengan tidak mendatangkan striker murni penampilan West Ham akan impresif?.
Dengan jadwal yang padat pada musim ini, dimana West Ham juga tampil di Europa League tentunya kedalaman skuat penting dilakukan. Apalagi The Hammers hanya memiliki Michail Antonio saat ini menjadi satu-satunya striker.
Pemain kelahiran Inggris itu yang baru saja pindah kewarganegaraan Jamaika, sebenarnya bukanlah seorang striker namun pemain yang didatangkan West Ham pada 2015 lalu itu awalnya adalah seorang bek kanan. Namun seiring musim berjalan, Antonio sudah mencicipi pelbagai posisi, tapi setelah ditempatkan di posisi striker lah Antonio mampu mengeluarkan potensinya.
Seperti pada pertandingan pekan ke 6 Premier League musim ini saat bertandang ke Leeds United pada Sabtu, 25 September 2021 waktu setempat. West Ham bermain sangat baik saat mereka nampak tenang-tenang saja ketika wasit meniup peluit tanda dimulainya laga, apalagi tim tuan rumah memulai pertandingan dengan agresif.Â
Meski ketiadaan striker utama, West Ham mampu tetap tampil luar biasa secara tim. Declan Rice dkk tampil 'lebih baik' dari Kalvin Phillips dkk. Pada laga tersebut Moyes menurunkan formasi andalan dengan susunan pemain terkuatnya.Â
Pelatih berusia 58 tahun itu mengusung formasi 4-2-3-1, Antonio diplot sebagai ujung tombak, dibantu oleh Jarrod Bowen, Pablo Fornals dan Said Benrahma sebagai gelandang serang.
Dua gelandang tengah digawangi oleh Rice dan Soucek. Sementara empat bek dihuni oleh Ogbonna, Kurt Zouma, Vladimr Coufal dan Aaron Cresswell. Penjaga gawang dijaga oleh kiper gaek Lukasz Fabianski.
Sepanjang laga lini terakhir The Hammers bermain sangat baik dengan sejumlah blok krusial. Lini tengah begitu kokoh dengan duet Rice dan Tomas Soucek. Sementara pada fase menyerang, kontribusi Antonio tidak bisa dikesampingkan.
West Ham memang ketinggalan duluan dari Leeds United via Rafinha di menit ke-19. Untungnya, mereka bisa membalas lewat gol bunuh diri Junior Firpo pada menit ke-67. Gol kemenangan West Ham dibuat oleh Michail Antonio di menit ke-90.
Antonio sangat merepotkan barisan pertahanan Leeds United, tak ayal pemain bernomor punggung 9 itu pun mampu mencetak satu gol. Performa impresif Antonio mengantarkan West Ham menang 2-1 meski bermain tandang.
Peran striker murni yang diberikan David Moyes mampu mengeluarkan performa terbaik Antonio. Dengan tinggi 180 cm dan sudah berusia 31 tahun, padahal kualitas teknik Antonio pas-pasan. Tapi memiliki kecepatan dan eksplosivitas yang membuat Antonio tampil impresif.
David Moyes telah benar-benar meningkatkan kualitas Antonio golnya musim ini, termasuk kontra Leeds United telah menonjolkan ketenangan dan naluri mencetak golnya telah berubah menjadi striker yang produktif.
Michail Antonio memiliki kontribusi 33 gol dalam 35 pertandingan terakhirnya di Premier League [25 gol & 8 assist]Â
Fenomenal.
