Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai Nasionalisme: Setia

14 Juni 2021   15:03 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bicara tentang nasionalisme tent saja bicara tentang rasa cinta, dimana cinta merupakan nilai yang sangat abadi yang harus dimiliki oleh seseorang dalam hidupnya. Tanpa memiliki rasa cinta, hidup seseorang akan terasa panas, hampa dan membosankan. Cinta akan mengajarkan tentang nikmatnya usaha dan pengorbanan yang dilakukan oleh seorang manusia dalam menggapai apa yang dicintainya. 

Memang pengorbanan tentu sangat memberatkan namun bagi mereka yang sudah memiliki cinta untuk mendapatkan atau menggapai apa yang dicintainya, amka pengorbanan yang dilihat oleh orang lain sangat berat, tetapi bagi yang melakukannya dengan penuh kecintaan akan terasa sangat ringan dan tanpa beban.

Cinta terhadap tanah air berarti mencintai negara dan bangsa apapun adanya. Bila negara dan bangsa berada dalam puncak kehormatan maka sebagai warga negara yang baik dan mencintai tentunya sangat bersyukur dan bangga serta akan berusaha tetap menjaga agar tetap berada dipunca kehormatan. Namun bila negar dan bangsanya berada dalam keadaan terpuruk, maka yang harus dilakukan adalah tidak boleh berdiam diri saja, harus ikut menyingsingkan lengan baju, membantu agar negara dan bangsa segera bangkit.

Namun kini banyak yang terjadi sebaliknya. Ketika Negara (Pemerintah) sedang berupaya membangun bangsa dan negara banyak yang kemudian malah berupaya menjatuhkan upaya pemerintah tadi. Mereka berupaya mengkerdilkan upaya pemerintah tersebt dengan jalan mendewa-dewakan negara lain, menganggap upaya pemerintah selalu salah, Mecemooh pemerintah bahkan banyak yang melakukan fitnah-fitnah terhadap pemerintah. Begitu juga ketika pemerintah memang melakukan kesalahan, mereka seakan-akan merasa paling suci dan tak pernah berdosa, mereka menghujat habis-habisan pemerintah tanpa pernah berupaya untuk membantu pemerintah memperbaiki kesalahan.

Cinta tanah air ibarat cinta seseorang kepada kekasihnya yang selalu akan dijaga dan menghindari terjadinya peselingkuhan. Kesetiaan terhadap pasangan merupakan bentuk nyata cinta seseorang, demikian juga kesetiaan seseorang terhadap negara dan bangsa merupakan wujud nyata cinta terhadap bangsa dan negara atau nasionalisme. Kesetiaan terhadap bangsa dan negara dapat dwujudkan dengan tidak mengolok-olok negara dan bangsa termasuk pemerintah di dalamnya, walaupun mungkin terdapat kekurangan atau kekhilafan, namun dengan memperbaiki dengan sikap yang sopan dan penuh kearifan sehingga martabat bangsa dan negara tidak jatuh oleh sikap sendiri. 

Kesetiaan terhadap bangsa dan negara juga bisa dilakukan dengan tidak selalu menomorsatukan negara lain seperti mengelu-elukan produk luar dan menghina produk dalam negeri. Kesetiaan tadi juga bisa diwujudkan dengan selalu berupaya menjaga nilai-nilai bangsa seperti gotong royong, saling menghormati, sopan santun, tepa seliro, suka menolong dan masih banyak hal baik lainnya yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila walaupun kini tantangan zaman semakin banyak sesuai dengan perkembangan zaman.

Kesetiaan terhadap bangsa dan negara juga akan diuji dengan perkembangan zaman sehingga banyak godaan untuk lebih memilih nilai-nilai dari luar padahal tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia, namun karena dikemas dengan tampilan yang mewah sehingga banyak yang terjebak. Perlu selalu disadari bahwa kesetiaan terhadap bangsa dan negara tidak sekedar diucapkan dengan mulut tetapi juga harus dibuktikan dengan sikap dan perbuatan. Itulah yang dinamakan dengan Nasionalisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun