Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbeda Memang, Bertikai Jangan...

6 Agustus 2020   15:01 Diperbarui: 6 Agustus 2020   15:03 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak hal yang ada di dunia ini berbeda satu dengan yang lain. Misal Indonesia dengan Singapura, Malaysia, Turki, Swiss, Nigeria dan lain sebagainya. Atau tidak usah jauh-jauh misal Jakarta dengan Bekasi, Bogor, Depok dan sebagainya. Atau yang lebih dekat lagi antara saya dengan tetangga saya. Atau yang lebih sangat dekat lagi antara saya dengan istri saya, dengan anak-anak saya. Atau yang sangat-sangat dekat lagi antara mata saya dengan kuping, hidung, dan mulut saya.

Lantas kalau berbeda seperti itu apakah berarti harus saling menjatuhkan, saling menjelekkan atau saling membanggakan ? Banyak peristiwa yang mengiris hati karena saling menghina, saling menjelekkan, dan saling menjatuhkan karena hanya berbeda pendapat. Sangat aneh memang karena hanya berbeda pendapat, berbeda pandangan, berbeda pilihan tetapi sampai saling bertikai. Namun memang begitulah manusia yang dibekali hati, pikiran dan nafsu. Mana yang akan dikedepankan apakah, pikiran, hati atau nafsu. Kalau nafsu yang dikedepankan, maka sangat mudah sekali saling bertikai karena memang sudah takdirnya nafsu bersifat panas sehingga mudah terbakar baik dalam wujud perkataan maupun perbuatan.

Manusia yang diberikan akal, hati, dan nafsu, akan lebih memandang indah dunia ini kalau mau mengedepankan akal dan hati serta mengontrol nafsu yang ada dalam dirinya. Walaupun mungkin banyak perbedaan yang ditemui manusia dalam hidupnya, tetapi sebenarnya semua hal tersebut justru yang akan menguatkan manusia dan akan membuat suasana  lebih indah. Bisa dibayangkan jika untuk membangun rumah hanya tersedia pasir saja apakah bisa, atau bayangkan wajah kita semuanya hanya diberikan mata, tanpa ada hidung, mulut dan lain -- lain maka yang terjadi tentuh akan tampak tidak enak dipandang.

Ingatlah bahwa Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, menciptakan manusia bergolongan-golongan agar saling mengenal bukan untuk saling bermusuhan. Siapapun manusianya, dimanapun berada, apapun gelarnya, tetap semuanya mahluk yang sama di hadapan Sang Khalik. Tidak ada yang lebih unggul satu dengan yang lainnya, hanya kadar ketaqwaaan yang memberikan nilai lebih pada diri manusia. Harta, gelar dan  kedudukan yang ada saat ini hanyalah aksesori belaka yang malah nanti akan bisa memberatkan manusia ketika dihadapkan pada Sang Khalik pada hari perhitungan.

Saling membantu, mengasihani, menyanyangi tentu diajarkan oleh semua agama. Tak ada yang mengajarkan untuk saling membenci manusia, yang ada hanyalah saling berusaha memberi petunjuk agar terhindar dari kesalahan. Semua itu adalah tugas kita selaku hamba Tuhan agar kelak Dia meridhoi apa yang kita lakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun