Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harapan Selalu Ada bagi Manusia

28 Mei 2020   14:35 Diperbarui: 28 Mei 2020   14:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai hamba Tuhan, manusia merupakan hamba yang paling mulia serta paling baik ciptaan-Nya. Manusia diberikan jasmani, ruh, emosi dan akal. 

Mahluk lain mungkin ada yang diberikan mirip seperti manusia namun pasti ada yang tidak lengkap seperti manusia. Contohnya binatang, mereka diberi jasmani, ruh, dan emosi tetapi tidak diberikan akal. 

Bagaimana dengan malaikat yang merupakan mahluk tidak pernah berbuat dosa. Malaikat hanya diberikan ruh dan akal saja. Tetapi tidak diberikan jasmani dan emosi. Sehingga mereka memang pantas tidak pernah melakukan dosa karena tidak pernah ada keinginan (emosi) sehingga yang dilakukannya hanya ibadah terus menerus, seperti kalau diperintah sujud maka sejak diciptakan hingga akhir nanti tetap sujud, tidak melakukan kegiatan lainnya.

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk menjadi Khalifah atau wakil Tuhan di muka bumi. Tuhan membekali manusia dengan hati, akal dan emosi selain memberikan bentuk jasmani dan ruh. Tugas manusia di muka bumi sebenarnya adalah beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak menyekutukan Dia dengan yang lain.

Tugas manusia di dunia sesuai dengan kehendak-Nya selalu diberikan tantangan dan ujian, karena itulah manusia dibekali dengan akal dan hati agar dapat memilih cara dan jalan yang akan ditempuhnya serta bertindak bijaksana.  

Hati merupakan tempat emosi berada, sehingga dengan emosilah manusia berkeinginan, berkehendak dan berkemauan. Sedangkan akal merupakan kemampuan manusia untuk berkembang dan maju serta berkeadaban. Perpaduan emosi dan akal yang menjadikan dunia semakin berkembang dan ramai seperti sekarang.

Sejarah kehidupan manusia sejak zaman dahulu hingga sekarang selalu ada hal -- hal yang menyerang peradaban ataupun keberlangsungan hidup manusia, baik yang berasal dari manusia itu sendiri maupun dari luar manusia. 

Hal - hal yang menyerang keberlangsungan hidup manusia akan selalu membayangi di setiap zaman. Dari faktor manusia sendiri, berapa banyak sejarah yang terjadi bahwa tokoh -- tokoh utama pemberangusan umat manusia adalah manusia juga, sedangkan dari faktor non manusia tidak kalah banyak baik berupa bencana alam seperti gempa dan tsunami maupun bencana non alam seperti wabah penyakit.

Semua hal di atas memang akan selalu ada sepanjang kehidupan manusia ada di muka bumi ini namun yakinlah bahwa semua itu tidak akan pernah benar -- benar melenyapkan peradaban manusia sampai tiba waktunya yakni hari kiamat. 

Jadi ketika ada sesuatu yang terjadi untuk mengancam manusia, maka sebenarnya manusia sudah diberikan kemampuan untuk mengatasi ancaman tersebut. 

Tinggal usaha dari manusia itu untuk memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya mencari solusi mengatasi ancaman yang ada ditambah dengan kesabaran dalam mencari jalan keluar tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun