Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siapa Menang di Laut Natuna Utara?

13 Januari 2020   14:34 Diperbarui: 13 Januari 2020   14:33 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain perlunya kehadiran nalayan -- nelayan Indonesia, pengelolaan wilayah yang ada di Natuna juga perlu dilakukan secara cepat. Rentang kendali pemerintahan yang terjadi saat ini terlalu jauh, dimana posisi Natuna hanya sebatas Kabupaten sehingga kewenangan yang ada sangat sedikit. Pusat provinsi selaku perwakilan Pemerintah Pusat ada di Tanjungpinang, letaknya sangat jauh dari Natuna apalagi dari lokasi kejadian di Laut Natuna Utara.

Pembentukan Provinsi Natuna sangat dibutuhkan dan perlu segera direalisasikan untuk mengantisipasi keadaan yang mendesak seperti kasus yang terjadi sekarang. Apalagi rencana Pemerintah Indonesia untuk mengundang pengusaha dari luar negeri agar menanamkan investasinya di Natuna yang memerlukan birokrasi secara efektif dan efisien.

Selain itu perlu pembangunan fasilitas -- fasilitas modern di Natuna agar Natuna semakin ramai. Fasilitas -- fasilitas modern tersebut diantaranya : Bandara Internasional, Pelabuhan Internasional, Perkantoran Perwakilan, Pembangunan Pariwisata terpadu dan sebagainya.

Jika Natuna sudah semakin ramai dikunjungi serta semakin padat lalu lintas baik di perairan maupun udara maka secara otomatis wilayah Natuna akan semakin diakui menjadi milik Indonesia, selain itu pemasukan negara akan semakin besar dari pergerakan ekonomi yang ada di Natuna. Bahkan tidak menutup kemungkinan Natuna akan menjadi salah satu magnet terbesar dalam menumbuhkan ekonomi di Indonesia mengalahkan Batam dan Singapura.

Selain perbaikan di internal Indonesia, Pemerintah Indonesia juga dapat mengajak para negara Asean terutama negara -- negara yang wilayahnya masuk dalam peta sembilan garis putus Cina. Indonesia dapat melobi para negara sahabat tersebut agar bersama mendesak Cina meninggalkan wilayah yang diklaim sepihak. Sebab bila satu negara sudah berhasil ditaklukkan oleh Cina, imbas yang ada bisa semakin membesar ke negara -- negara yang lain.

Pemerintah Indonesia perlu bertindak cepat dan tepat. Berbagai strategi harus dijalankan dalam menanggapi kasus di Laut Natuna Utara. Negara yang dihadapi oleh Indonesia bukanlah negara biasa tetapi negara yang sangat besar yaitu Cina. Tidak dapat dipungkiri bahwa Cina mempunyai kekuatan yang sangat besar baik dari segi penduduk, armada militer, pasukan tempur serta luas pengaruh terhadap dunia. Bahkan Indonesia masih mempunyai banyak hutang terhadap Cina.

Perlu berbagai tindakan yang cermat, cepat dan tepat agar konflik yang terjadi di Laut Natuna Utara dapat dimenangkan oleh Indonesia. Namun satu hal yang sangat penting dan sangat diharapkan adalah konflik yang ada tersebut jangan sampai melahirkan kontak fisik apalagi peperangan. Sebab bila hal tersebut terjadi akan rugi semua pihak, baik Indonesia maupun Cina, terutama masyarakat dari kedua negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun