Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Nasionalisme Olahraga

2 Desember 2019   14:50 Diperbarui: 2 Desember 2019   15:10 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sea Games ke-30 di Filipina akhirnya rEsmi dibuka oleh Presiden Filipina. Sengkarut masalah tentang persiapan ajang pentas olahraga terbesar se Asia Tenggara tidak menyurutkan bagi setiap atlet untuk berlomba menampilkan usaha terbaiknya untuk meraih prestasi tertinggi termasuk  para atlet Indonesia.

Atlet yang dikirim oleh Indonesia untuk mengikuti Sea Games tersebut berjumlah 841 orang yang terbagi dalam 56 cabang olahraga. Tentunya harapan Indonesia adalah para atlet tersebut mampu meraih prestasi setinggi mungkin sehingga medali emas akan lebih banyak diperoleh. Wajar saja bila harapan masyarakat dan pemerintah seperti itu karena Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dan penduduknya paling banyak.

Namun disini tentu yang berbicara bukan hanya masalah kuantitas peserta saja. Sisi kualitas akan lebih dominan dalam menggapai prestasi tertinggi dalam olahraga. Banyak bukti bahwa di beberapa Sea Games terakhir bila diselenggarakan bukan di Indonesia, peringkat Indonesia bukanlah sebagai juara umum walaupun atelet yang dikirim termasuk yang paling banyak. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi dapat diraih bila mempunyai kualitas yang baik bukan sekedar kuantitas.

Kualitas seorang atlet tentu tidak bisa dipisahkan dari semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi nusa dan bangsa. Sering atlet yang mempunyai teknik tidak terlalu tinggi berhasil mencapai prestasi puncak karena semangat mereka menyala dalam pertandingan tersebut. Semangat untuk menunjukkan bahwa dirinya patut diandalkan dalam pertandingan tersebut dan tidak ingin mengecewakan bangsa dan negara yang telah mengirimnya. Perjuangan atlet tidak lagi mempemasalahan dari mana asal suku mereka, agama mereka, keturunan siapa, apalagi sekedar pilihan politik mereka. Inilah semangat nasionalisme sejati.

Dalam berbagai even olahraga sering yang ditampilkan  merupakan adu teknik dan kekuatan. Namun  dibalik itu semua dalam berbagai even olahraga terutama even yang saling mengadu kemampuan antar negara, yang terjadi adalah saling mengadu tingkat nasionalisme yang dimiliki oleh para atlet. Semakin besar jiwa nasionalisme seorang atlet, semakin gigih perjuangan yang dilakukan oleh atlet tersebut. Banyak kejadian dalam even olahraga dimana perjuangan atlet harus jatuh bangun, menahan sakit, menahan cedera bahkan beberapa kali mempertaruhkan nyawanya agar akhirnya nanti bendera negara dikibarkan paling tinggi.

Hal -- hal demikian semestinya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menunjukkan bakti  bagi bumi pertiwi. Tentu bakti yang kita lakukan sesuai dengan situasi dan kondisi  masing -- masing. Salah satu yang penting untuk diingat bahwa sering kita melupakan atau menyepelekan perjuangan dari orang -- orang yang sudah berjuang mengharumkan negara. Boleh jadi seperti atlet yang sudah berjuang sekuat tenaga namun takdir belum menjadikan mereka juara, sehingga banyak dari kita yang selalu menepikan mereka. 

Padahal kalau diperlihatkan kepada kita, mereka yang telah berjuang namun belum mendapatkan prestasi, tentu sudah berjuang sangat keras bahkan mulai dari jauh -- jauh hari disertai dengan pengorbanan -- pengorbanan yang lain yang tidak diketahui oleh kita. Memang wajib mengapresiasi para juara yang berhasil meraih prestasi tertinggi, namun tetaplah juga menghargai atlet lain yang sama -- sama berjuang namun belum ditakdirkan menjadi juara. Setidaknya mereka sudah membuktikan jiwa nasionalisme mereka kepada bangsa dan negara.

Salam Olahraga... !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun