Mohon tunggu...
Yudi Kresnasurya
Yudi Kresnasurya Mohon Tunggu... Lainnya - PRIBADI BIASA

BERSYUKURLAH MAKA ENGKAU BAHAGIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kamu Dustakan?

14 November 2019   11:19 Diperbarui: 14 November 2019   11:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sesungguhnya manusia diciptakan hanya untuk mengabdi kepada sang Khalik / Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mengabdi kepada sang khalik manusia selalu diberikan nikmat dalam hidupnya. Memang Sang Khalik sudah pasti menciptakan setiap manusia dengan segala kebutuhan, kesulitan, kekurangan, kelemahan maupun kesukaran. Namun demikian semua hal tadi selalu disertai dengan jawaban ataupun solusi untuk menanggulanginya. Tinggal manusia saja yang mau menyadari atau tidak terhadap hal -- hal di atas.

Terkadang diri kita menyangka bahwa semua kesulitan yang terjadi adalah penghambat atau sesuatu yang menggagalkan apa yang diimginkan. Terlebih kita sering menyangka bahwa diri kita memiliki niat yang baik, melakukan hal -- hal yang baik, dan berproses dengan baik, namun mengapa masih diberikan kegagalan juga ? Apa yang salah dengan kita sehingga proses atau usaha yang dilakukan gagal ?

Seandainya mau berpikir kembali bahwa Sang Khalik memberikan tidak hanya kesulitan atau kegagalan tetapi juga membekali dengan segenap solusi atau jawaban dari semua masalah, maka tidak akan pernah berpikir bahwa kita mengalami kegagalan tetapi sedang berada pada jalur lain menuju keberhasilan.

Bila selama ini kita sudah berniat baik, mempunyai tujuan baik, proses yang kita lakukan juga baik termasuk berdoa kepada -- Nya. Maka janganlah sampai berputus asa atau menyerah. Bisa diumpamakan niat berangkat dari Jakarta menuju Surabaya pada akhir pekan yang sibuk. Selama ini untuk mencapainya dengan mudah harus melalui jalur -- jalur tol. Semua sudah kita persiapkan. Mobil sudah baik, surat -- surat lengkap, persediaan makanan dan obat -- obatan tersedia, keuangan sangat mendukung.

Namun ketika ditengah perjalanan yang terjadi mengapa sangat berbeda dengan asumsi kita selama ini untuk mencapai Surabaya. Terlihat sangat banyak antrean, sangat padat, dan jalur perjalanan seakan -- akan sangat berbeda. Mungkin kalau kita putus asa akan berbalik memutar pulang saja ke rumah, tidak jadi pergi. Namun boleh jadi sebenarnya Sang Khalik sedang merencanakan kita untuk mencapai Surabaya melalui jalur udara sehingga kita lebih nyaman dan mudah mencapai tujuan. Namun kita tidak menyadainya.

Tidak selamanya jalur yang biasa kita lalui selalu berhasil kita lewati. Adakalanya Sang Khalik memberikan jalur lain yang kita anggap sangat berbeda, sangat panjang, sangat berliku. Namun bila kita berpikir bahwa hal itu anugerah maka pemikiran yang terjadi adalah sebaliknya, Sang Khalik memberikan kepada kita peluang baru, pengetahuan baru, kepandaian yang baru serta kebijaksanaan yang baru.

Ibarat seonggok barang, bila dilihat secara umum oleh orang -- orang merupakan suatu sampah, namun bagi beberapa orang mungkin itu adalah peluang mendapatkan penghasilan. Sesungguhnya semua yang diberikan oleh Sang Khalik kepada manusia adalah anugerah atau nikmat. Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun