Mohon tunggu...
Yudi Herry Prasetya
Yudi Herry Prasetya Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar Kitab kitab karya ulama Salaf di perkampungan

Kepala Peningkatan Kualitas Guru Berpengalaman dalam Community Development sebagai Manajer Area di YEH Indonesia Pernah Menjadi Dosen AMIK Wahana Mandiri, dan STIE PELITA BANGSA Penyuka Diskusi Ilmu-ilmu Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum dan Agama Tinggal di Tangerang WA (only) : 0813-1014-7891 https://twitter.com/yudi_abuzahra http://ask.fm/yudi_abuzahra https://www.facebook.com/Abuzahra.ibnu.Machtum https://www.instagram.com/yudi_abuzahra/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keunggulan Guru Bimbel ketimbang Guru Sekolah

10 Oktober 2016   10:10 Diperbarui: 10 Oktober 2016   10:18 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Orangtua Siswa (Koleksi Pribadi)

Tulisan ini merupakan tanggapan dari Tulisan bapak Idris Apandi yang berjudul Menimbang Kualitas Guru Sekolah dengan Guru Bimbel. Hal ini perlu ditanggapi karena pak Idris Apandi mengemukakan sebuah teori yang menurut saya sudah sedikit usang, apalagi perbandingannya yang menurut saya kurang tepat. 

Beberapa tanggapan itu di antaranya :

Menurut pak Idris Apandi dari sisi tupoksi, guru kelas memiliki tupoksi yang lebih kompleks dibandingkan dengan guru bimbel. Guru kelas harus mendidik dan mengajar anak menguasai kompetensi yang meliputi sejumlah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sedangkan guru bimbel hanya fokus mengajarkan soal-soal latihan pada pokok bahasan tertentu pada mata pelajaran tertentu atau mengajarkan trik-trik praktis kepada siswa dalam menguasai materi tertentu.

Jawabannya  adalah....saat ini sudah banyak bimbel mengajarkan sikap, pengetahuan dan keterampilan seperti yang dilakukan di sekolah. Ini adalah amanat Undang-undang, bukan hanya berlaku pada sekolah saja, tetapi berlaku pula pada pendidikan Non Formal lainnya. Seorang guru bimbel WAJIB mengajarkan materi Akhlak dan Etika dengan baik. Salah satunya adalah seorang Guru yang mampu memberikan contoh dalam bersikap, berkata dengan baik sehingga hal ini berdampak pula kepada siswa sehingga ia dapat menghormati orangtuanya, teman dan gurunya yang lain. Kemudian pula, saat ini  guru bimbel juga tidak selalu  terfokus kepada soal-soal latihan belaka atau trik-trik praktis, tetapi juga mengajarkan materi pelajaran  yang tidak dimengerti siswa atas penjelasan seorang guru di sekolah. Penyebabnya adalah Guru hanya menjelaskan materi pelajaran secara umum saja, atau terlalu cepat penyampaiannya atau bisa jadi memang guru tersebut kurang mampu menjelaskan materi tersebut sehingga para siswa mendatangi bimbel untuk bisa lebih memahami materi yang telah disampaikan.

Bebarapa keunggulan dari bimbel dibandingkan dengan sekolah adalah suasana belajar lebih nyaman dan kondusif. Berbeda dengan sekolah, seorang guru menempatkan diri sebagai seorang kakak yang berusaha membantu adiknya yang merasa kesulitan dalam belajar. Seorang Guru bimbel wajib mengetahui materi pelajaran yang tidak dipahami siswa dengan mengajukan a persepsi, maka setelah diketahui masalahnya, seorang guru menjelaskan dengan baik dan seksama yang tentunya dengan bahasa yang dipahami oleh peserta didiknya.

Disamping itu, perhatian dan interaksi guru dan siswa lebih intens, hal ini tidak ditemui ketika di sekolah. Bahkan seorang guru bimbel wajib mencatat keluhan-keluhan siswa yang berkaitan dengan materi dan segera menyelesaikannya.

Beberapa bimbel pun sudah banyak memfasilitasi siswanya dengan bimbingan konseling, konsultasi akademik, psikotest untuk mengetahui Gaya Belajar, Konsultasi Peminatan Jurusan, , Melakukan Pertemuan dengan Orangtua Siswa, Laporan Perkembangan Siswa secara Berkala, melakukan Try Out-try out secara berkala. Ini semuanya sudah tentu bagian untuk usaha bimbel untuk memuaskan Orangtua dan Siswa.

Pelatihan Guru Bimbel (Koleksi Pribadi)
Pelatihan Guru Bimbel (Koleksi Pribadi)
Tidak lupa pula, bimbel juga melakukan pengembangan kemampuan para gurunya dengan melakukan FGBS (Forum Guru Bidang Studi) secara pekanan dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) disertai pula Pelatihan Akhlak yang nantinya hal tersebut dapat menularkannya kepada para siswa-siswanya...Dengan adanya hal tersebut, maka guru selalu update terhadap hal-hal baru dan memotivasi guru untuk selalu fresh dalam mengajar sehingga kualitas guru tetap terjaga..

Jadi, dengan demikian sebenarnya tugas guru di sekolah dan guru di bimbel sama, tidak ada perbedaan, karena UU Pendidikan Nasional tidak membedakan tupoksi seorang guru.  Kalau ada perbedaan hanyalah tentang kedudukan Sekolah sebagai Lembaga Formal sedangkan Bimbel adalah Lembaga Non Formal yang membantu Sekolah terhadap siswa-siswa yang tidak mampu memahami pelajarannya di sekolah...

Ada satu kritik kepada guru di sekolah, Mengapa di negara tetangga Malaysia, peran sebuah bimbel sangat kecil perannya, bahkan Guru-guru Sekolah sangat sukses mengajarkan siswanya sehingga siswa-siswanya tidak perlu belajar di bimbel ? Tanya Kenapa ???

Semoga Bermanfaat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun