Mohon tunggu...
yudi hermawanto
yudi hermawanto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pecinta buku, belajar sedikit menulis, dan suka film fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masa Depan Indonesia Dalam Genggaman, Digitalisasi Ekonomi Pasca Pandemi Covid 19

13 Agustus 2022   10:48 Diperbarui: 13 Agustus 2022   10:59 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. pribadi/hasil tangkapan layar

Lembaga pendidikan akan menghemat pengeluaran belanjanya dengan pemanfaatan teknologi. Buku, Lembar Kerja, Media Pembelajaran, akan membawa pengalaman belajar yang berbeda dibandingkan dengan Pembelajaran Tatap Muka konvensional. Siswa pun mempunyai banyak pilihan untuk memperoleh referensi.

Pemanfaatan Teknologi dibidang pendidikan memacu startup bidang pendidikan, edutech, untuk mengembangkan berbagai platform pembelajaran. Alinea.id mencatat ada beberapa pendanaan untuk start up ini diantaranya, Pahamify yang mendapatkan seed funding, Hactive8 yang mendapatkan pendanaan Pre-Series A, Gredu dengan pendanaan Pre-Series A, dan Ruangguru yang telah mendapatkan pendanaan Seri C. Dan tentu saja pertumbuhan start up ini akan terus membesar mengingat jumlah siswa SD sampai dengan jenjang SMA menurut BPS tahun 2021 lebih dari 30 Juta siswa, serta 8 juta Mahasiswa.

Tak hanya platform, perkembangan digital di dunia pendidikan juga merubah pandangan tentang Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan tak harus lagi terdiri dari ruang - ruang kelas dan kurikulum terstandar. Kemendikbud ristek telah merumuskan pembelajaran merdeka untuk anak negri ini. Mereka dapat berkolaborasi dengan siapapun untuk memperoleh pengalaman nyata belajar. Dampaknya besar sekali dalam pendanaan. Resource yang dimiliki oleh lembaga pendidikan lain dapat diakses dengan mudah oleh lembaga lainnya lagi. Meski berbayar, tapi masih jauh lebih murah dibandingkan apabila mengembangkan sumber - sumber belajar tersebut secara mandiri.

Kebebasan untuk belajar di sebuah lembaga pendidikan yang diakibatkan digitalisasi ekonomi bidang pendidikan menyebabkan siapapun dapat memperoleh kesempatan yang sama. Interaksi guru siswa  sudah digantikan secara digital dengan pemanfaatan Artificial Intelegent (AI) atau mesin - mesin optimasi yang dikembangkan secara khusus.

Kesehatan

Layanan kesehatan secara on line juga semakin menjamur di negeri ini. Orang bebas menentukan petugas medis/pelayanan kesehatan tanpa perlu harus mendatangi fisiknya. Performa telah dicatat dalam layanan itu. Keahliannya, alumni, penghargaan, karya - karya dan pengalaman dibidang profesi.

Digitalisasi di bidang kesehatan juga berkembang luar biasa di masa pandemi ini. Startup di bidang kesehatan menjamur disertai layanan medis pendukungnya, membuat nilai harapan hidup masyarakat Indonesia mengalami peningkatan.

Konsultasi kesehatan dengan tenaga medis kini mudah dilakukan oleh masyarakat, bahkan dengan harga yang cukup terjangkau. Hingga  sanggup mengurangi beban tenaga medis yang terbatas akibat pandemi.

Keuangan 

Cashless sudah merupakan kebiasaan. "Lemari uang" yang dulu disimpan dalam tempat tertutup dan rahasia, kini malah diajak jalan - jalan. Selain aman dari upaya kejahatan fisik, uang digital dapat dipergunakan di banyak tempat.

Tak hanya untuk konsumsi, digitalisasi keuangan juga mampu meningkatkan kemampuan produksi UMKM. Mereka dapat mencari dan menciptakan pasar dengan bekerja sama penyedia aplikasi. Ceruk pasar yang semula tak bisa dijangkau dengan produksi sendiri dapat substitusi barang sejenis tanpa harus bersusah payah. Data dari Bank Indonesia menunjukkan transaksi nontunai seperti kartu debit dan uang elektronik mengalami peningkatan pesat antara lain tercermin melalui nominal transaksi QRIS Desember 2021 yang mencapai Rp27,7 triliun (atau meningkat 237% per tahun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun