Mohon tunggu...
Yudi Hamdan Dardiri
Yudi Hamdan Dardiri Mohon Tunggu... Guru - Matematika

SMPN 2 Talaga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengendara

27 Oktober 2021   21:15 Diperbarui: 27 Oktober 2021   21:53 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit memuntahkan seluruh isinya, memenuhi lubang-lubang kosong bumi

Bunyi hujan susul menyusul, memecahkan keheningan malam

Suara petir pun ikut menggelar menghancurkan kesunyiannya

Bebatuan kecil tumpah ruah mengisi jalan-jalan terbawa aliran hujan

Seakan tak mau kalah ranting-ranting pohon berlomba dengan bebatuan

Ikut berbaris menghabiskan sebagian jalan, tempat berlalu lalang sang pengendara

Belaian lembut tanah, melincinkan Jalan-jalan kasar

Memaksa sang pengendara tuk menajamkan penglihatan menilik celah-celah keamanan

Sang pengendara memacu keras mengejar waktu menembus gelapnya malam

Sang pengendara menyerang segala arang yang menghalang

Membasmi segala rintang yang berjubal memenuhi harapan para penunggu

Kini sang penunggu telah kembali ke peraduan, memejam mata menguntai mimpi

Merangkai asa, menjutai harapan esok kembali di naungan sang pengendara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun