Pertanyaan
Bagaimana Anda melihat kasus Ibu Yuni ini? Hubungkan dengan segala aspek yang bisa didiskusikan dari materi modul ini
JawabanÂ
Jawaban Studi Kasus 1: Saya melihat kasus Ibu Yuni berada dalam kondisi yang lebih cenderung memandang kondisi yang terjadi di kelas dari sudut pandang yang Berbasis pada kekurangan peserta didik. Dimana dalam kasus 1 bu Yuni bahwa karakter dan tingkat kepandaian murid-muridnya yang heterogen merupakan sesuatu kekurangan yang menyebabkan sulitnya materi dapat tersampaikan kepada peserta didik serta sulitnya peserta didik memahami penjelasan materi dari bu Yuni. Selain itu, kondisi kelas yang susah dikendalikan  merupakan masalah yang sangat mengganggu terhadap konduktifitas pembelajaran yang dilakukan. Akibat dari selalu melihat dari kekurangan menyebabkan munculnya ketidaknyamanan secara emosional dari BuYuni seperti mudah marah dan kelelahan yang memunculkan ketidaksukaan dari murid-muridnya. Â
Studi kasus 2
Pak Parjo, guru yang dicintai para muridnya. Cara mengajarnya hebat, ramah, dan menyayangi murid layaknya anak sendiri. Suatu ketika, Dinas Pendidikan daerah membuka lowongan pengawas sekolah. Kepala Sekolah merekomendasi Pak Parjo untuk mendaftar seleksi calon pengawas sekolah. Kepala sekolah memilih Pak Parjo untuk mengikuti seleksi karena selain berkualitas, dewan gurupun begitu antusias mendukung Pak Parjo mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Secara portofolio, penghargaan kejuaraan perlombaan guru, karya alat peraga berbahan limbah yang Pak Parjo ikuti selalu bisa sampai mendapatkan penghargaan lomba tingkat nasional. Kecerdasannya pun juga luar biasa di mana nilai Uji Kompetensi Gurunya (UKG) bisa mencapai nilai 90, Namun, Pak Parjo justru merasa sedih direkomendasikan kepala sekolahnya mengikuti seleksi calon pengawas sekolah.
Pertanyaan
Bagaimana pendapat Anda mengenai sikap Parjo? Apabila Anda sebagai Kepala Sekolah, apa yang bisa Anda lakukan?
JawabanÂ
Jawaban Studi Kasus 2: Menurut Saya, Pak Parjo seharusnya dapat menerima dengan rasa syukur dengan menyanggupi kepercayaan dan harapan dari semua warga sekolah kepada Pak Sarjo. Pak Sarjo adalah sumber daya berkualitas yang menjadi asset terhadap perbaikan kehidupan pada komunitas. Dengan segala kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Pak Sarjo menjadi modal diri untuk bisa lulus menjadi pengawas sekolah. Jika Pak Sarjo Lulus banyak harapan kepadanya untuk memberikan perubahan positif terhadap ekosistem pendidikan di sekolah dan perbaikan terhadap mutu pendidikan di sekolah.